Meskipun terancam dipecat, sejumlah kader Partai Golkar dari daerah tetap menghadiri musawarah nasional (Munas) di Jakarta setelah sebelumnya juga mengikuti Munas di Bali.
Alasan mereka adalah untuk mendapatkan forum yang lebih demokratis dan sesuai anggaran dasar/rumah tangga partai.
"Kalau bicara masalah Munas Bali dengan Munas Jakarta keduanya sah-sah saja. Tetapi yang lebih demokratis -- saya sudah dua hari di sini -- ya Munas Jakarta," kata Dewa Nida, ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat dua wilayah Klungkung, Bali, kepada Beritasatu News Channel, Minggu (7/12).
"Kalau Munas Bali kurang demokratis, terus hasilnya banyak pemecatan-pemecatan. Itu kader-kader terbaik dipecat kan habis nanti. Golkar akan mengecil kalau terus mengadakan pemecatan-pemecatan."
Ketua umum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, sebelumnya mengancam akan memecat seluruh anggota DPD yang hadir di Munas Jakarta, yang diprakarsai oleh Presidium Penyelamat Partai bentukan Agung Laksono dan kawan-kawan.
Berikut liputannya:
Sumber
Link: http://adf.ly/v3gwT
Alasan mereka adalah untuk mendapatkan forum yang lebih demokratis dan sesuai anggaran dasar/rumah tangga partai.
"Kalau bicara masalah Munas Bali dengan Munas Jakarta keduanya sah-sah saja. Tetapi yang lebih demokratis -- saya sudah dua hari di sini -- ya Munas Jakarta," kata Dewa Nida, ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat dua wilayah Klungkung, Bali, kepada Beritasatu News Channel, Minggu (7/12).
"Kalau Munas Bali kurang demokratis, terus hasilnya banyak pemecatan-pemecatan. Itu kader-kader terbaik dipecat kan habis nanti. Golkar akan mengecil kalau terus mengadakan pemecatan-pemecatan."
Ketua umum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, sebelumnya mengancam akan memecat seluruh anggota DPD yang hadir di Munas Jakarta, yang diprakarsai oleh Presidium Penyelamat Partai bentukan Agung Laksono dan kawan-kawan.
Berikut liputannya:
Sumber
Link: http://adf.ly/v3gwT