Presidium Penyelamat Partai Golkar (PG) telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta. Munas dibuka Sabtu (6/12) malam dan akan berakhir Senin (8/12) malam.
Pada hari kedua ini, para Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) menyampaikan sikapnya terhadap pelaksanaan Munas yang digelar kubu Aburizal Bakrie (ARB) di Bali pada 30 Nopember hingga 4 Desember lalu. Para Ketua DPD sepakat menolak hasil Munas Bali.
"Dalam pandangan umum, para pimpinan DPD menolak hasil Munas Bali," kata Sekretaris Penyelamat Golkar Ace Hasan Syadzily di Hotel Mercuer, Ancol, Jakarta, Minggu (7/12).
Dalam pandangan umum, tidak semua pimpinan DPD berbicara. Panitia hanya mengambil perwakilan dari tiap-tiap wilayah.
Kesempatan pertama diberikan oleh Pulau Sumatera, yang diwakili oleh DPD Aceh. Mereka dengan tegas menolak hasil Munas Bali dan segala keputusannya.
"Kami sepakat Munas hari ini merupakan munas yang legal. Kita memahami kehidupan bernegara tidak bisa main sendiri-sendiri harus taat azas," kata perwakilan Aceh.
Pandangan berikutnya perwakilan dari Pulau Jawa. Yang menyampaikan adalah DPD Jawa Tengah. Pandangan umum berikutnya dari Kalimantan yang diwakili DPD Kalimantan Selatan. Dari pulau Sulawesi diwakili oleh DPD Sulawesi Utara, sementara dari Papua diwakili oleh DPD Papua. Para perwakilan DPD itu menyepakati apa yang telah disampaikan oleh DPD Aceh.
Sumber
Link: http://adf.ly/v3gx4
