Jakarta: Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa rupanya punya sikap berbeda dengan Aburizal Bakrie terkait kesepakatan mendukung Peraturan Pengganti Perundang-undangan Pemilihan Kepala Daerah (Perppu Pilkada). Hatta mengisyaratkan dirinya mendukung penuh kesepakatan awal tentang Perppu Pilkada bersama Partai Demokrat.
"Marilah kita selalu bersikap optimis, berprasangka baik, menjaga komitmen serta saling menjaga kepercayaan," ujar Hatta melalui akun twitter @hattarajasa, Senin (8/12/2014) pagi.
Hatta yang mengaku tengah berada di Makkah Al-Mukarromah itu menyatakan, komitmen yang dimaksud terkait dengan kesepakatan politik yang dibangun bersama antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Partai Demokrat. Sebab diketahui, Demokrat sepakat mendukung KMP asal mereka mendukung Perppu Pilkada.
"Semua parpol yang tergabung dalam KMP telah menandatangani kesepakatan dengan PD, yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekjen," imbuh Hatta di laman yang sama.
Menurut Hatta, perjanjian tersebut harus dihormati. Sebab, jika KMP melanggar perjanjian, maka ukuran integritas KMP dipertanyakan.
"Saya berprinsip bahwa sebuah perjanjian haruslah kita hormati dan kita laksanakan, karena itulah ukuran integritas kita. Yang saya soroti adalah sejauh mana kita (KMP) dapat menghormati kesepakatan yang telah kita buat bersama," sebut dia.
Hatta juga menyindir elite KMP yang dinilainya mulai dirayu godaan. Diduga, sindiran dilayangkan kepada Aburizal Bakrie yang sudah memerintahkan kader Golkar menolak Perrpu Pilkada.
"Memang terkadang banyak godaan yang dialami seorang pemimpin untuk mengubah sikap atas kesepakatan yang sudah dibuat. Akan tetapi, bagi saya, justru di sinilah ujian kita, apakah kita dapat menghormati sebuah komitmen," tegas Hatta.
Sumber: http://untuknkri.org/di-mekkah-hatta-sindir-ical
Dikutip dari: http://adf.ly/v5bql
