Metrotvnews.com, Jakarta: Jumlah partisipasi Warga Negara Indonesia (WNI) dalam Pemilihan umum Legislatif (Pileg) 2014 di Hong Kong, Ahad (30/3/2024), maish terbilang rendah. Diduga, rendahnya persentase jumlah pemilih akibat faktor calon anggota legislatif yang tidak dikenal oleh para pemilih.
"Di Hong Kong, salah satu penyebab rendahnya partisipasi pemilih adalah mereka kurang mengenal para calon. Mereka juga merasa calon bukan berasal dari daerah asal mereka," ujar ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik di Hotel Borobudur, Selasa (1/4/2014).
Berdasarkan catatan KPU, jumlah pemilih di Hong Kong mencapai 102.265 orang. Sedangkan pemilih yang hadir ke TPS hanya 6.695 orang. Selain itu, ada 14.838 surat suara yang sudah dikirim dan masih ditunggu pengembaliannya.
Husni akan meminta partai politik ikut mensosialisasikan calon yang akan bersaing di pemilu. Terkait pemilih yang merasa hak representasinya tak sesuai di DKI II, akan menjadi evaluasi bagi KPU.
"Ini jadi problem dan penting kami komunikasikan dengan parpol," ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPU, Arief Budiman mengatakan, partisipasi pemilih di Hong Kong mengalami peningkatan dibandingkan 2009, namun secara persentasenya masih sangat rendah.
"Secara kuantitas, di Hongkong terjadi peningkatan jumlah pemilih karena pemilu 2009 tidak ada terobosan bahwa pemilu lebih awal. Pada 2009 pemilih berjumlah 790 sekian, tapi partisipasinya hari ini sudah 6ribu lebih. Namun dari sisi persentase mungkin angkanya masih kecil, tapi upaya kami cukup berhasil," ujar Arief.
Sumber: http://news.metrotvnews.com/read/201...ng-masih-kecil
Jangankan di Hong Kong, di dalam negeri aja banyak golput
