
"Ini kejadiannya di luar kampus. Tepatnya di daerah Semper Barat tempat kos-kosan," ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 26 April 2014. Namun ia tak merinci lokasi yang dimaksud itu apakah tempat Dimas atau seniornya.
Ia menuturkan penganiayaan sendiri terjadi sekitar pukul 22.00-24.00. Di tempat kos itu, ada delapan mahasiswa senior (tingkat dua) dan tujuh mahasiswa baru (tingkat satu). "Tidak tahu bagaimana, tiba-tiba mereka berantem," ucapnya.
Pihak kampus pun, ia melanjutkan, baru menerima kabar tentang kematian Dimas sekitar pukul 03.30. Menurut dia, jika menjelang akhir pekan, semua mahasiswa selalu ke luar kampus, balik ke kosnya. "Dan jika sudah di luar, itu di luar kendali kampus."
Ia pun menyatakan pihaknya kerap melakukan pembinaan terhadap semua mahasiswa agar tidak melakukan tindak kekerasan. Dan jika ada yang melakukan kekerasan, pihaknya tak segan-segan mengeluarkan mahasiswa tersebut dari kampus.
Seperti diketahui, Dimas ditemukan meninggal dunia dengan luka memar pada bagian tubuhnya. Diduga ia dikeroyok oleh delapan seniornya pada Jumat malam. Saat ini kedelapan penganiaya Dimas telah digiring ke Markas Kepolisian Resor Jakarta Utara untuk dimintai keterangan. "Sudah kami amankan delapan orang terduga. Sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan. Pukul 16.30 nanti kami ungkap," ujar Kepala Kepolisian Resor Jakarta Utara Komisaris Besar Muhammad Iqbal.
Sumber


