GAGASAN penataan kampung kumuh melalui program Kampung Deret direspons baik oleh warga. Sejumlah warga merasa terbantu dengan kondisi rumahnya yang berubah jadi lebih rapi. Sayangnya, penataan rumah belum diiringi dengan pembenahan kawasan di lingkungan sekitarnya.
Misalnya, pembangunan kampung deret di Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur yang sudah berlangsung sekitar tiga bulan. Sejumlah rumah sudah banyak yang jadi. Tetapi kawasan tersebut masih memiliki banyak kendala, yaitu sanitasi air yang buruk dan lampu penerangan jalan mati.
�Saluran air atau got dalam kondisi mampet, baunya juga tak sedap,� kata Doli (61), warga RT 09/RW 015 Kelurahan Pisangan Timur saat ditemui, Senin (7/4). Persoalan lain, katanya, adalah penerangan jalan yang selama dua pekan terakhir mati. Akibatnya, kawasan kampung deret menjadi gelap gulita ketika malam hari.
Misalnya, pembangunan kampung deret di Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur yang sudah berlangsung sekitar tiga bulan. Sejumlah rumah sudah banyak yang jadi. Tetapi kawasan tersebut masih memiliki banyak kendala, yaitu sanitasi air yang buruk dan lampu penerangan jalan mati.
�Saluran air atau got dalam kondisi mampet, baunya juga tak sedap,� kata Doli (61), warga RT 09/RW 015 Kelurahan Pisangan Timur saat ditemui, Senin (7/4). Persoalan lain, katanya, adalah penerangan jalan yang selama dua pekan terakhir mati. Akibatnya, kawasan kampung deret menjadi gelap gulita ketika malam hari.
Persoalan tak hanya di situ, tapi juga masalah pencairan dana. Doli mengaku saat ini baru menerima dana tahap kedua dari total Rp 54 juta. Rencananya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucurkan dana tersebut sampai tiga tahap. Padahal, menurut dia, warga yang lain sudah menerima dana tahap ketiga.
�Kami disuruh sabar menanti kucuran dana ketiga, disuruh sabar-sabar terus,� tuturnya. Lebih parah lagi, kata dia, tetangganya yang mendapatkan bantuan malah sama sekali belum menerima dana sepeser pun.
Muslim (40), warga di RT 05, menerangkan, di depan rumahnya yang sudah terbangun kondisi saluran air dangkal karena sedari dulu tak pernah dikeruk. �Kalau hujan lebat, selokan ini penuh dan dan tersumbat, sehingga rumah-rumah yang berada di belakang kampung deret kebanjiran,� terangnya.
sumber gan: http://goo.gl/sQWFLd


