Merdeka.com - Seorang anak di Sragen, Jawa Tengah, tega membakar ayah kandungnya sendiri. Akibat perbuatan anak durhaka tersebut, sang ayah kini harus dirawat di rumah sakit, karena menderita luka bakar di tangan kanan, perut dan lehernya.
Adalah Wiwid Maares Bharada Asmara (28) warga Kampung Sumengko RT01 RW12, Sragen yang telah tega menganiaya Hadi Marsanto (63), ayah kandungnya sendiri. Wiwid diduga tersinggung saat Marsanto memperingatkannya untuk segera menunaikan salat Magrib.
Teguran sang ayah bukannya diindahkan, sebaliknya ditanggapi dengan amarah. Wiwid justru menyiram ayahnya dengan bensin seraya membakarnya.
Ditemui wartawan di Ruang Teratai No 8, RSUD dr Soehadi Prijonegoro, Sragen, Sabtu (12/4), Hadi Marsanto menceritakan perbuatan anaknya tersebut. Marsanto mengaku hanya menegur anaknya agar segera melaksanakan salat Magrib karena telah masuk waktunya.
"Kejadiannya Kamis (10/4) kemarin sekitar pukul 18.15 WIB. Sudah waktunya Magrib malah ngobrol sama teman-temannya. Waktu saya mau ke masjid sudah saya tegur, sepulang dari masjid saya tegur lagi. Dia malah marah dan menyiram bensin," ujarnya.
Marsanto mengaku kaget dengan tindakan putranya tersebut. Beruntung saat api menjalar di tubuhnya, beberapa tetangga segera ikut memadamkannya.
Ditemui terpisah, Kapolsek Sragen Kota AKP Parlan membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga telah mengamankan pelaku beserta beberapa barang bukti.
"Kejadiannya bermula saat anaknya diingatkan untuk salat Magrib. Entah bagaimana tiba-tiba anaknya melempar botol bensin yang dibarengi puntung rokok," jelasnya.
Atas perbuatan tersebut, lanjut Parlan, polisi akan menjerat pelaku dengan pasal 44 ayat 1, UU RI NO 23 tahun 2004 tentang KDRT. Tersanka terancam hukuman 5 tahun penjara.
Sumber
Sadis gan
Adalah Wiwid Maares Bharada Asmara (28) warga Kampung Sumengko RT01 RW12, Sragen yang telah tega menganiaya Hadi Marsanto (63), ayah kandungnya sendiri. Wiwid diduga tersinggung saat Marsanto memperingatkannya untuk segera menunaikan salat Magrib.
Teguran sang ayah bukannya diindahkan, sebaliknya ditanggapi dengan amarah. Wiwid justru menyiram ayahnya dengan bensin seraya membakarnya.
Ditemui wartawan di Ruang Teratai No 8, RSUD dr Soehadi Prijonegoro, Sragen, Sabtu (12/4), Hadi Marsanto menceritakan perbuatan anaknya tersebut. Marsanto mengaku hanya menegur anaknya agar segera melaksanakan salat Magrib karena telah masuk waktunya.
"Kejadiannya Kamis (10/4) kemarin sekitar pukul 18.15 WIB. Sudah waktunya Magrib malah ngobrol sama teman-temannya. Waktu saya mau ke masjid sudah saya tegur, sepulang dari masjid saya tegur lagi. Dia malah marah dan menyiram bensin," ujarnya.
Marsanto mengaku kaget dengan tindakan putranya tersebut. Beruntung saat api menjalar di tubuhnya, beberapa tetangga segera ikut memadamkannya.
Ditemui terpisah, Kapolsek Sragen Kota AKP Parlan membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga telah mengamankan pelaku beserta beberapa barang bukti.
"Kejadiannya bermula saat anaknya diingatkan untuk salat Magrib. Entah bagaimana tiba-tiba anaknya melempar botol bensin yang dibarengi puntung rokok," jelasnya.
Atas perbuatan tersebut, lanjut Parlan, polisi akan menjerat pelaku dengan pasal 44 ayat 1, UU RI NO 23 tahun 2004 tentang KDRT. Tersanka terancam hukuman 5 tahun penjara.
Sumber
Sadis gan