Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Belum Ada Tempat Menyimpan, Benda Sejarah di Semarang Dikubur Lagi

Friday, April 11, 2014
Belum Ada Tempat Menyimpan, Benda Sejarah di Semarang Dikubur Lagi


KOMPAS.com/Syahrul Munir. Sejumlah artefak, antara lain berupa Jaladwara (saluran air purbakala) ditemukan dilokasi Ekskavasi candi Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Ekskavasi ditutup pada Senin (7/4/2014). Sebagian temuan dibawa tim peneliti untuk dikaji lebih lanjut.

SEMARANG, KOMPAS.com - Penggalian terhadap sebuah kawasan sejarah yang diduga sebagai salah satu jejak Wangsa Syailendra di Dusun Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, ditutup, 7 April lalu. Sebagian artefak yang ditemukan, seperti gerabah dan batu bata, sudah dibawa ke pusat penelitian. Sementara itu, temuan lain berupa umpak candi dan jaladwara terpaksa dikubur lagi di lokasi penggalian lantaran tidak ada tempat penyimpanan.

"Sementara kami kembalikan ke tempat penemuan terlebih dahulu. Keamanan kami titipkan ke masyarakat dan aparatnya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih, saat dihubungi, Jumat (11/4/2014) siang.

Tim gabungan arkeolog menemukan sejumlah artefak seperti gerabah, batu bata, umpak candi dan Jaladwara. Di hari terakhir penggalian, tim bahkan berhasil mendapatkan petunjuk baru mengenai keberadaan sebuah candi.

Menurut Dewi, pihaknya telah melaporkan hasil temuan penggalian di Ngreco itu kepada Bupati Semarang, Mundjirin. Langkah tersebut dilakukan agar pemerintah kabupaten cepat mengambil kebijakan sistematis terkait penyelamatan temuan benda purbakala dan area penggalian yang tergolong kawasan cagar budaya di wilayah Tuntang tersebut.

"Dikbud belum punya tempat yang representatif. kami baru koordinasi dengan (bagian) aset untuk mencari kemungkinan ada gedung yang bisa digunakan," ungkap Dewi.

Melawan mitos

Salah satu tugas berat pemerintah dalam rangka penyelamatan sejumlah benda purbakala di dusun Ngreco ke depannya adalah melawan mitos yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Warga setempat percaya jika benda-benda di lokasi penggalian diambil akan membuat mata air di sekitar lokasi menjadi hilang. Oleh karena itu, perlu ada kajian dan pendekatan kepada masyarakat agar tidak ada yang merasa dirugikan.

"Di kalangan warga memang ada mitos, jika benda itu diambil dikhawatirkan nantinya ada beberapa mata air yang hilang. (Sementara) kami memang mendukung langkah Tim Arkeologi untuk menimbun benda temuan setelah dilakukan registrasi dan dokumentasi," tambahnya.

Sebelumnya dikabarkan, tim gabungan arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional Jakarta bersama Balai Arkeologi UGM Yogyakarta, Geomorfologi ITB Bandung, Pusat Kebudayaan Prancis di Jakarta itu, kepada Bupati Semarang, melakukan penggalian di Dusun Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, untuk mencari jejak peninggalan Wangsa Sailendra di Pulau Jawa.

Tim ini juga sebelumnya melakukan hal yang sama di Kabupaten Tegal, Pekalongan dan Batang. Salah satu temuan yang menarik di wilayah kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang adalah adanya petirtaan dan jalan tembus ke Candi Dieng, Kabupaten Wonosobo.

Sumber:
http://regional.kompas.com/read/2014...g.Dikubur.Lagi


Dikubur lagi, tar artefaknya bisa raib entah kemana di sulap ama para oknum maling...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive