Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Antisipasi Krisis Air Tawar pada Kehidupan Kita kedepan

Tuesday, April 8, 2014
Jauh sebelum berkembangnya peradaban modern di seluruh dunia, Thales (624-546 SM) seorang filsuf Yunani Kuno dengan mengemukakan bahwa pemikiran mengenai pentingnya air bagi kehidupan sudah ada sejak zaman dahulu kala. Bahkan ketika manusia belum menghadapi krisis air seperti saat ini. Thales berpikiran demikian karena dia menyadari bahwa air adalah esensi dari segala makhluk yang hidup di dunia ini. Tanpa adanya air, maka kehidupan tidaklah ada.
Kebutuhan manusia akan air ini begitu mencengangkan. Dalam sebuah studinya, Postel pada tahun 2010 menyatakan bahwa jika pada tahun 1950 dibutuhkan sekitar 500 waduk skala besar untuk memenuhi kebutuhan air penduduk dunia, saat ini dibutuhkan lebih dari 45.000 waduk skala besar. Hal ini menunjukkan kebutuhan air yang meningkat 900 kali lipat hanya dalam kurun waktu 60 tahun. Kebutuhan ini diprediksi akan meningkat secara eksponensial seiring dengan pertumbuhan penduduk.
Penggunaan air permukaan yang selama ini menjadi andalan manusia dalam pemenuhan kebutuhan airnya juga diprediksi akan berlipat. Riset yang dilakukan oleh Boelee pada tahun 2011 menyatakan bahwa ada sekitar 3800 km3 air permukaan yang diambil oleh manusia per tahun. Jumlah ini cukup untuk mengaliri sungai Nil selama kurang lebih 43 tahun. Bangsa-bagsa di Asia Tenggara kiranya perlu ikut prihatin terhadap masalah air tawar di China, karena samar-samar bisa menjadi potensi pendorong terjadinya eksodus keaerah Selatan, apabila masalah air tawar mejadi sumber konflik baru antara bangsa China dibagan Utara dengan bagian Selatan. Sejarah China selalu menempatkan konflik antara bagsa China didaratan China menjadi salahsatu sebab pertama terjadinya eksodus diantara bagsa China kearah Selatan meninggalkan China daratan. Mungkinkah sekedar karena perebutan air tawar sebuah konflik besar di China akan terjadi. Jawabnya adalah mungkin, karena manusia tidak mungkin bisa hidup tanpa air dan untuk hidupnya, manusia akan kembali ke pertanian.

Ekosistem perairan memberikan kontribusi ekosistem terbesar kepada kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia. Air menjadi basis untuk segala kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia seperti irigasi, industri, perkotaan dan pedesaan, transportasi, sarana rekreasi serta sarana estetika dan spiritual.
Sementara itu TNI mengunakan contoh Singapura sebagai negara yang memilih tank Leopard sebagi senjata pilihannya, tanpa menyebutkan bahwa Singapura mempunyai kepentingan strategis dibidang air tawar yang bisa membuat Singapura menyerah, karena hampir 80% airtawar Singapore bersumber dari Johor Baru Negara bagian Malaysia. Apabila konflik politik terjadi antara Singapura dengan Malaysia, bukan tidak mungkin kran air tawar akan disetop/ditutup sehingga Singapura akan bisa mati kehausan.
Indonesia memang beruntung kaya dengan sungai �sungai besar sejak di Sumatera Utara, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain sehingga potensi penyediaan air tawar tidak pernah menjadi masalah, kecuali didaerah daerah yang memang secara alami tandus. Di Indonesia masalah air tawar sangat mungkin menjadi kritis, dimanakawasan yang potensial tercepat menghadapi masalah nampaknya adalah justeru wilayah Jakarta, karena cepatnya air laut merembes kedaratan, sehingga airtawar berubah menjadi asin.
Mungkin tidak ada relevansi kondisi alam China dengan Indonesia didalam membahas masalah air tawar, tetapi intinya permasalahan pengendalian air tawar adalah sebuah kepentingan lingkungan yang penting bagi bangsa Indonesia, sehingga mutlak untukmemikirkannya, karena persoalan kesulitan pemenuhan kebutuhan air tawar bsa dihadapi setiap bangsa setiap saat tanpa peringatan yang mudah dilihat, tetapi tiba-tibamenjadi malapetaka. Malapetaka tersebut di Indonesia justeru bentuknya lain, karena membiarkan sungai-sungai menjadi dangkal dan menyempitnya sungai-sungai di daerah hilir serta kotor.
Tantangan akan masa depan air di dunia ini tidak dapat dipecahkan hanya melalui pemecahan persoalan-persoalan yang sudah ada. Permasalahan air di seluruh dunia sebenarnya terletak pada aspek hubungan fundamental manusia dengan air seiring dengan masalah-masalah ekonomi, sosial dan ekosistem yang menyertainya.
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive