MERDEKA.COM. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan program perlindungan sosial dengan tiga kartu sakti yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu sakti ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk meredam gejolak akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan kartu sakti tersebut rencananya akan disatukan atau dirampingkan dengan sistem e-money. Namun, saat ini masih mengkaji penyatuan kartu sakti tersebut.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan kartu sakti tersebut rencananya akan disatukan atau dirampingkan dengan sistem e-money. Namun, saat ini masih mengkaji penyatuan kartu sakti tersebut.
"Pemerintah mengkaji untuk penerbitan satu kartu tapi perlahan-lahan agar bisa mengakses pelayanan e-money khususnya di daerah. Selain itu agar masyarakat cerdas dalam hal sektor keuangan," ujar Puan dalam acara Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (20/12).
Puan menegaskan program-program perlindungan sosial ini untuk memberikan perluasan cakupan keluarga produktif dan program pemusatan perlindungan sosial sebelumnya yang sudah dijalankan.
Pemerintah berharap nantinya penerapan satu kartu dapat memberikan kemudahan pada masyarakat. Pasalnya, masyarakat penerima kartu tidak perlu berdesak-desakan terlebih dahulu.
"Datang ke kantor pos, gunakan e-money. Setiap saat bisa cairkan uang dengan kebutuhan yang ada. Tidak perlu mengantre dan desak-desakan lagi," jelas dia.
sumber
3 in one nih kek nya
Dikutip dari: http://adf.ly/vPK5M


