Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

(Nostalgia) Kecelakaan Pesawat Paling Dahsyat Di Indonesia :(

Wednesday, December 3, 2014
Pesawat Airbus A300-B4 itu jatuh di
Desa Buah Nabar, Kecamatan
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara, Indonesia (sekitar 32
km dari Bandara Polonia dan 45 km
dari Medan) saat hendak mendarat
pada Jumat 26 September 1997 itu.


Total orang yang diangkut adalah 222
penumpang dan 12 awak pesawat.
Semua meregang nyawa.


Dari hasil penyelidikan, disimpulkan
kecelakaan ini berjenis Controlled
Flight Into Terrain (CFIT). Ini kondisi
saat pesawat laik terbang, tidak
rusak, serta di bawah kendali pilot
namun menabrak daratan.


Pesawat tersebut sejatinya telah
bersiap untuk mendarat. Menara
pengawas Bandara Polonia
kehilangan hubungan dengan
pesawat sekitar pukul 13.30 WIB. Saat
terjadinya peristiwa tersebut, Medan
sedang diselimuti asap tebal akibat
kebakaran hutan.


Ketebalan asap menyebabkan
jangkauan pandang pilot sangat
terbatas dan cuma mengandalkan
tuntunan dari menara kontrol Polonia.
Namun, diduga ada salah tangkap
informasi antara menara kontrol
dengan pilot.


Hal ini mengakibatkan pesawat
mengambil arah yang keliru dan
menabrak tebing. Pesawat tersebut
meledak dan terbakar. Pesawat
menancap pada tebing yang nyaris 90
derajat, sekitar pukul 13.30 WIB.


Sampai pukul 21.00, evakuasi korban
belum dapat dilakukan karena lokasi
reruntuhan berada di jurang sedalam
400 meter dan terletak 2 kilometer
dari ruas jalan Medan-Berastagi.
Namun sejak sore, tim SAR dari ABRI
dan masyarakat berikhtiar
mengumpulkan potongan jenazah.


Harian Kompas menulis, pesawat
hancur berkeping-keping. Seluruh isi
pesawat bercampur aduk dengan
potongan tubuh manusia.


Dari seluruh korban tewas, ada 44

mayat korban yang tidak bisa
dikenali. Mreka selanjutnya
dimakamkan di Monumen Membramo,
Medan. Di antara korban jiwa, selain
warga Indonesia, tercatat pula
penumpang berkewarganegaraan
Amerika Serikat, Belanda dan Jepang.


Kecelakaan itu sungguh dahsyat.
Saksi mata, Sarin br Bukit, penduduk
Desa Buah Nabar, mengaku sangat
terkejut.


"Mula-mula saya mendengar suara
pesawat, rasanya dekat sekali
sampai hampir memekakkan telinga.
Tapi saya tidak melihat di mana
pesawatnya. Ketika keluar dari gubuk
di ladang, tiba-tiba saya terkejut
dengan suara ledakan dan terlihat
moncong pesawat besar sekali
mengarah kepada saya. Saking
takutnya, saya menjerit minta tolong
dan berlari sekuat-kuatnya," ujar
Sarin di lokasi kepada Kompas.


Kemudian, lanjut Sarin, dia
mendengar lagi suara ledakan keras
berulang-ulang, diselingi suara
benturan badan pesawat dengan
pohon besar. Setelah itu dia melihat
api membubung tinggi. Lalu, senyap.


"Saat itu saya benar-benar takut dan
nyaris pingsan. Seluruh tubuh saya
tidak bisa digerakkan, sampai suami
saya memberi minum. Namun telinga
saya masih jelas mendengar, saat
pesawat itu jatuh tidak terdengar
sedikit pun jeritan minta tolong atau
mengaduh," katanya.


Pesawat yang dikemudikan Rachmo
Wiyoga (pilot) dan Sutomo (kopilot)
masuk ke Garuda pada Maret 1982. 15 tahun bertugas, pesawat itu mesti
'pensiun' selama-lamanya. (Yus)


Sumber: http://m.liputan6.com/news/read/773100/tragedi-garuda-di-sibolangit-tabrak-tebing-dan-234-orang-pergi

bisa dibayangkan betapa dahsyatnya kecelakaan itu
dulu isunya ada 2 anggota Atc yg dibunuh oleh pihak keluarga korban, sebab jika pihak atc tidak salah memberikan instruksi, kecekakaan itu tidak akan pernah terjadi

Dikutip dari: http://adf.ly/uta3Q
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive