Sumber-sumber yang terpercaya menegaskan kepada SOHR bahwa jumlah korban tewas dari pasukan rezim dan milisi mereka telah melampaui 120.000 tentara selama 45 bulan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan sekitar 11.000 anggota pasukan pemerintah dan milisi dari loyalis telah tewas dalam lima bulan sejak Assad menyampaikan pidato pelantikan untuk masa jabatan presiden ketiga kalinya.
Dalam rincian korban yang dikatakan SOHR, semenjak Assad menyampaikan pidato pelantikan untuk jabatan presiden yang ketiga kalinya, sebanyak 5.631 anggota pasukan bersenjata Rezim telah tewas dalam kekerasan termasuk penembakan, baku tembak, tabrakan pesawat, serangan bom syahid, ditembak oleh sniper, eksekusi dan serangan bom mobil.
4.492 tentara lain dari milisi loyalis tewas, serta 735 tentara dari Arab, Asia dan Iran, dan 91 tentara dari gerakan Syiah Lebanon Hizbullah, ujar SOHR.
Pejuang Syiah yang datang dari negara tetangga Irak dan Lebanon telah bergabung dengan tentara Suriah untuk membantu Assad, anggota yang diturunkan yaitu anggota dari sekte Alawite Syiah, melawan pemberontak Sunni berusaha menggulingkannya.
Assad resmi dilantik untuk jabatan presiden yang ketiga kalinya pada bulan Juli setelah memenangkan pemilihan dinegara tersebut, oposisi mengecam pelantikannya sebagai lelucon.
1600 tentara, perwira dan pejuang dari pasukan rezim, NDF dan penjaga lapangan gas Al-Sha'er dibunuh oleh bom mobil, penyergapan, eksekusi dan bentrokan dengan IS di Raqqa, Hasaka, Aleppo, Homs, Hama, rif Dimashq dan Deir Ezzor. Tingkat kematian dari pasukan rezim dengan IS mencapai hampir 27% dari total.
Publikasi statistik ini datang 5 bulan setelah pidato Bashar Assad, di mana ia berjanji kepada pendukungnya bahwa pasukan rezim akan kembali menguasai daerah seperti Raqqa, Deir Ezzor, Aleppo dan daerah lain di Suriah yang dikuasai Mujahidin, tetapi yang terjadi malah sebaliknya, mereka malah kehilangan lebih banyak pos pemeriksaan, barak militer, lembaga ekonomi serta kehilangan lebih dari 11.000 tentara dalam 40 hari.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan sekitar 11.000 anggota pasukan pemerintah dan milisi dari loyalis telah tewas dalam lima bulan sejak Assad menyampaikan pidato pelantikan untuk masa jabatan presiden ketiga kalinya.
Dalam rincian korban yang dikatakan SOHR, semenjak Assad menyampaikan pidato pelantikan untuk jabatan presiden yang ketiga kalinya, sebanyak 5.631 anggota pasukan bersenjata Rezim telah tewas dalam kekerasan termasuk penembakan, baku tembak, tabrakan pesawat, serangan bom syahid, ditembak oleh sniper, eksekusi dan serangan bom mobil.
4.492 tentara lain dari milisi loyalis tewas, serta 735 tentara dari Arab, Asia dan Iran, dan 91 tentara dari gerakan Syiah Lebanon Hizbullah, ujar SOHR.
Pejuang Syiah yang datang dari negara tetangga Irak dan Lebanon telah bergabung dengan tentara Suriah untuk membantu Assad, anggota yang diturunkan yaitu anggota dari sekte Alawite Syiah, melawan pemberontak Sunni berusaha menggulingkannya.
Assad resmi dilantik untuk jabatan presiden yang ketiga kalinya pada bulan Juli setelah memenangkan pemilihan dinegara tersebut, oposisi mengecam pelantikannya sebagai lelucon.
1600 tentara, perwira dan pejuang dari pasukan rezim, NDF dan penjaga lapangan gas Al-Sha'er dibunuh oleh bom mobil, penyergapan, eksekusi dan bentrokan dengan IS di Raqqa, Hasaka, Aleppo, Homs, Hama, rif Dimashq dan Deir Ezzor. Tingkat kematian dari pasukan rezim dengan IS mencapai hampir 27% dari total.
Publikasi statistik ini datang 5 bulan setelah pidato Bashar Assad, di mana ia berjanji kepada pendukungnya bahwa pasukan rezim akan kembali menguasai daerah seperti Raqqa, Deir Ezzor, Aleppo dan daerah lain di Suriah yang dikuasai Mujahidin, tetapi yang terjadi malah sebaliknya, mereka malah kehilangan lebih banyak pos pemeriksaan, barak militer, lembaga ekonomi serta kehilangan lebih dari 11.000 tentara dalam 40 hari.
Statistik ini datang bersamaan dengan ketegangan yang berlaku di banyak pedesaan, dan kota-kota di pesisir Suriah, pedesaan barat Hama dan Homs di mana tentara rezim berasal, dan yang berada di Bandara Militer Tabaqa. Banyak keluarga tentara telah kehilangan kontak dengan anak-anak mereka yang bertugas di Bandara Militer Tabaqa, Divisi 17 dan Brigade 93 di Provinsi Raqqa serta di ladang minyak Sha'er di pedesaan timur Homs, di mana rezim meninggalkan mereka untuk menjadi santapan empuk IS.
Kami di Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), demi mencegah pertumpahan darah lebih lanjut, kembali menyerukan kepada para pemuda (Suriah) untuk tidak bergabung dengan dinas militer dan menolak untuk bergabung dengan tentara rezim agar tidak membunuh lebih banyak orang-orang kami, di mana ratusan ribu orang tewas dan terluka sementara jutaan mengungsi selama 40 bulan terakhir karena resolusi arogansi rezim. Jadi, alih-alih mendengarkan tuntutan rakyat, kebebasan, keadilan dan kesetaraan, Assad malah menggunakan kekuatan militernya terhadap rakyat Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menuntut kepada masyarakat di kota-kota, dan desa-desa pegunungan pesisir Suriah untuk tidak bergabung dengan milisi Shabiha dan NDF karena rezim telah menggunakan mereka dalam pertempuran untuk membunuh rakyat Suriah, di mana puluhan ribu warga sipil dibunuh oleh milisi tersebut.
Pada Agustus lalu, sumber yang terpercaya yang memiliki link yang kuat dengan petugas di Divisi Organisasi dan Administrasi Rezim Tentara Suriah menginformasikan kepada SOHR bahwa jumlah korban tewas dari pasukan rezim mencapai lebih dari 75.000 yang berarti 35.000 tentara lebih banyak dari jumlah yang didokumentasi oleh SOHR. Dan jumlah korban tewas dari NDF dan komite bersenjata rakyat (Shabiha) telah mencapai 40.000, itu berarti 14.000 lebih banyak dari jumlah yang didokumentasikan oleh SOHR. Sumber yang sama melaporkan bahwa sekitar 70% dari korban pasukan rezim dan milisi berasal dari desa-desa, kota-kota dan kota-kota di pesisir Suriah, pedesaan barat Hama dan daerah dari kota Homs dan pedesaannya. (SOHR/muqawamah.com)
sumber
Dikutip dari: http://adf.ly/vNi69


