Kekecewaan terhadap pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar IX di Bali terus muncul. Pelaksanaan Munas dinilai tidak demokratis bahkan dibandingkan dengan rapat di tingkat Rukun Tetangga (RT).
"Ada satu yang memalukan, waktu mau membuat tata tertib kan ditawarkan, dan saya mau usul karena ada beberapa tatib yang tidak sesuai AD/ART tahu-tahu mic-nya hilang, saya kan rumahnya di Purworejo, di desa kalau rapat dengan RT saya saja kalah," tutur Ketua DPD II Purworejo, Jawa Tengah, Kelik Sumarhayadi, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/12/2014).
Tak hanya itu, Kelik membenarkan ada intimidasi. Tapi, dia tidak ingin bercerita lebih lanjut mengenai hal itu. Pelaksanaan Munas Bali, kata dia, terasa mencekam.
Sebaliknya, pelaksanaan Munas Jakarta dinilai cukup baik. Aspirasi pun dapat disampaikan dengan bebas dan diakomodir pimpinan sidang. "Bagus di sini, asli Golkar seperti ini, demokratis," tandas Kelik.
Sumber
Link: http://adf.ly/v3iOU