Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

[Mana lebih bermanfaat?] Kapan pencuri ikan : Dilelang vs DiBom ?

Saturday, December 6, 2014



Pontianak, Suarapemred.com - Stasiun Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak, dalam kurun 2008-2014, menangkap 253 kapal motor nelayan asing, yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Dari sebanyak kapal itu, hasil putusan pengadilan empat kapal motor dikembalikan ke nelayan asing, kemudian sebanyak 249 kapal motor dirampas untuk negara," kata Kepala Stasiun PSDK Pontianak Sumono Darwinto saat menyampaikan sambutan pada kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Pontianak, Sabtu malam.

Ia menjelaskan kapal motor nelayang asing yang ditangkap tersebut, di antaranya, Batam 43 kapal motor, Ranai atau Natuna 77 kapal motor, Tarempa 33 kapal motor, dan Kijang dan Bintan sebanyak tiga kapal motor. Stasiun PSDKP Pontianak mencakup lima wilayah kerja, yakni Provinsi Kalbar, Kalteng, Batam, Ranai atau Natuna, Tarempa, Kijang dan Bintan, kata Sumono.

Pemasukan negara bukan pajak (PNBP) hasil lelang kapal motor nelayan asing dari 20 unit sebesar Rp1,9 miliar, dari periode 2010-2014. Untuk harganya, tergantung kondisi kapal motor itu saat dilelang.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah perairan Kalbar memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, seperti pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing.

Ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arafura, dan perairan Utara Sulut.

Perairan Kalbar termasuk dalam Zona III bersama Natuna, Karimata dan Laut China Selatan dengan potensi ikan tangkap sebanyak satu juta ton per tahun. Jenis ikan bervariasi seperti tongkol, tenggiri dan cumi-cumi.

Luas areal perairan Kalbar sampai Laut Cina Selatan seluas 26.000 km, meliputi 2.004.000 hektare perairan umum, 26.700 hektare perairan budi daya tambak, dan 15.500 hektare laut.(ant/sks)

============
http://news.suarapemred.com/read/201...Asing-Dilelang




Kapan pencuri ikan : Dilelang  vs DiBom ?
BATAM, 5/12/14 (SOLUSInews): Dentuman suara tembakan bergema di langit biru Anambas, Kepulauan Riau atau Kepri, pada hari Jumat (5/12/14).

Peluru-peluru yang ditembakkan dari Kapal Bintang Laut tersebut mengarah ke tiga kapal nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di Laut Natuna.

Disaksikan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Panglima Armabar), Danlantamal, dan Kapuspen TNI, kapal nelayan asing pun perlahan-lahan mulai masuk ke dalam air.

Tidak sampai di situ, pasukan Kopaska yang menggunakan kapal kecil pun mulai mendekati kapal-kapal itu. Satu per satu kapal dipasangi peledak. Di antara ketiga kapal, kapal bagian tengah yang lebih dahulu diledakkan.

Suara dentuman terdengar hingga menimbulkan getaran di air laut. Pelan-pelan, api pun mulai melalap kapal asing tersebut dan menghilang ke dasar laut.

Milik Vietnam

Sebanyak tiga kapal ikan itu milik Vietnam yang ditangkap TNI AL dan ditenggelamkan.

Ini merupakan ekspresi sikap tegas Pemerintah Indonesia terhadap aksi pencurian ikan yang merugikan negara hingga Rp300 triliun per tahun.

TNI AL mengerahkan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), di antaranya KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sutedi Senaputra, KRI Todak, KRI Baracuda dan KN Bintang Laut milik Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).

- See more at: http://www.solusinews.com/20141205/d....PoXjQ7d6.dpuf




Dikutip dari: http://adf.ly/v1Rur
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive