Ical dan Agung Jajaki Islah, Ini Rapat DPP Golkar

Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono Priyo Budi Santoso mengaku lega atas hasil perundingan dengan negosiator kubu Aburizal Bakrie. Kata Priyo, beberapa poin pembahasan telah menemukan kesepakatan. Tinggal satu poin yang belum memperoleh titik temu.
"Prinsipnya, kami sepakat untuk mengutamakan islah dan rekonsiliasi. Kami menghindari mahkamah partai dan pengadilan, meskipun itu sah," kata Priyo di kantor Dewan Pimpinan Pusat, Selasa, 23 Desember 2014.
Cara penyelesaian melalui Mahkamah Partai dan pengadilan dihindari karena akan lebih mempersulit situasi. Selain itu, energi dan biaya yang dikeluarkan partai semakin besar. Waktu yang dibutuhkan pun berkisar antara 1,5 hingga 2 tahun.
"Kami sadar bila jalan itu ditempuh, maka Golkar akan kehilangan banyak momentum, seperti pilkada," kata Priyo.
Wakil Ketua Umum dari kubu Aburizal Bakrie, Aziz Syamsuddin, membenarkan pernyataan Priyo. Aziz dan kubunya mengaku sepakat untuk islah. Kata Aziz, arah perundingan kali ini sangat positif. "Sudah tiga langkah ke depan."

Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono Priyo Budi Santoso mengaku lega atas hasil perundingan dengan negosiator kubu Aburizal Bakrie. Kata Priyo, beberapa poin pembahasan telah menemukan kesepakatan. Tinggal satu poin yang belum memperoleh titik temu.
"Prinsipnya, kami sepakat untuk mengutamakan islah dan rekonsiliasi. Kami menghindari mahkamah partai dan pengadilan, meskipun itu sah," kata Priyo di kantor Dewan Pimpinan Pusat, Selasa, 23 Desember 2014.
Cara penyelesaian melalui Mahkamah Partai dan pengadilan dihindari karena akan lebih mempersulit situasi. Selain itu, energi dan biaya yang dikeluarkan partai semakin besar. Waktu yang dibutuhkan pun berkisar antara 1,5 hingga 2 tahun.
"Kami sadar bila jalan itu ditempuh, maka Golkar akan kehilangan banyak momentum, seperti pilkada," kata Priyo.
Wakil Ketua Umum dari kubu Aburizal Bakrie, Aziz Syamsuddin, membenarkan pernyataan Priyo. Aziz dan kubunya mengaku sepakat untuk islah. Kata Aziz, arah perundingan kali ini sangat positif. "Sudah tiga langkah ke depan."
Kedua kubu juga sepakat melokalisasi kepengurusan kembar hanya di DPP, tidak sampai ke lingkup daerah. Masing-masing anggota dilarang melakukan kegiatan penggalangan dukungan yang bersifat memperpanas situasi.
Ketiga, mereka sepakat untuk mendukung pemilihan kepala daerah langsung. Poin yang belum memperoleh titik temu yakni berkaitan dengan posisi Golkar berpihak pada pemerintah atau Koalisi Merah Putih.
Kata Priyo, pada 8 Januari mendatang akan kembali digelar pembahasan serupa. Tujuannya untuk mencari titik temu yang bersifat final supaya konflik tidak semakin panjang dan tidak melewatkan pilkada pada Februari 2016.
Pelaksanaan rapat kedua ini masih bersifat tentatif karena belum ditentukan tempat dan waktu pelaksanaan. Namun, kedua kubu bersepakat untuk mengirimkan negosiator masing-masing.
Meski berharap kedua kubu mempunyai satu pandangan, Priyo tidak dapat menjanjikan pembahasan pada 8 Januari itu akan menyelesaikan segala persoalan. "Tidak seperti membalikkan telapak tangan. Ini sangat rumit. Tapi sebagai juru runding, kami sangat optimistis akan selesai."
Perundingan sore ini dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Para negosiator masing-masing kubu hadir. Di antaranya dari kubu Aburizal Bakrie, terdiri dari M.S. Hidayat, Aziz Syamsuddin, Fredy Latumahina, Cicip Sutardjo, dan Theo L. Sambuaga. Sedangkan, dari kubu Agung Laksono terdiri dari Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Agun Gunanjar, Andi Mattalata, dan Ibnu Mundzir.
SUMBER (www.tempo.co)
Dikutip dari: http://adf.ly/vVEnF


