Ahli waris penyanyi legendaris Tanah Air Gesang Martohartono masih menerima royalti dari Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) hingga Rp100 juta setiap tahun.
"Meski Gesang telah meningal pada tahun 2010, namun kerabatnya masih menerima royalti dari Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Jepang sekitar Rp80 juta hingga Rp100 juta setiap tahunnya," ujar Kepala Tata Usaha dan Humas Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Agung Damar Sasongko, dalam diskusi di Jakarta, Jumat.
"Meski Gesang telah meningal pada tahun 2010, namun kerabatnya masih menerima royalti dari Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Jepang sekitar Rp80 juta hingga Rp100 juta setiap tahunnya," ujar Kepala Tata Usaha dan Humas Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Agung Damar Sasongko, dalam diskusi di Jakarta, Jumat.
Agung menjelaskan ahli waris Gesang masih menerima royalti berkat lagu Bengawan Solo yang dialihbahasakan ke Bahasa Jepang.
"Bengawan Solo populer di Jepang karena bernuansa alam. Orang Jepang itu suka dengan lagu tentang alam, begitu juga lagu Ebiet G Ade," jelas dia.
Menurut Agung, Gesang dan Ebiet G Ade masih beruntung karena mendapatkan royalti dari LMK Jepang. Hal itu dikarenakan LMK di Tanah Air belum jelas kriteria penarikan royaltinya.
SUMBER
mantap gan
Dikutip dari: http://adf.ly/vNWkn


