
Yogyakarta- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berencana akan membentuk fakultas baru yang mengembangkan keilmuan tentang maritim. Rencana tersebut untuk merealisasikan usulan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X agar UGM mengembangkan keilmuan di bidang maritim.
Salah satunya untuk mendukung program pemerintah Presiden Joko Widodo. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga kerap melakukan gebrakan di bidang kelautan.
"UGM kan turut didirikan Keraton Yogyakarta. UGM punya tanggung jawab untuk mendukung," kata Rektor UGM Yogyakarta Dwikorita Karnawati usai bertemu Sultan di Kepatihan Yogyakarta, Jumat 5 Desember 2014.
Rencana pembentukan fakultas tentang maritim ke depan, menurut Dwikorita merupakan tindak lanjut kegiatan Bulan Maritim pada Agustus lalu. Kegiatannya antara lain menggelar sarasehan tentang kebudayaan maritim.
Ada pembahasan soal gagasan Presiden Joko Widodo tentang program tol laut yang harus terintegrasi dengan alur laut kepulauan Indonesi. Sebelumnya, Sultan telah mencanangkan program strategis pembangunan dengan konsep "among tani dagang layar".
Konsep itu dipaparkan dalam Visi-Misi Calon Gubernur DIY 2012-2017 berjudul Yogyakarta Menyongsong Peradaban Baru yang disampaikan dalam rapat paripurna DPRD DIY pada 21 September 2012. Konsep itu mengarahkan pertanian sebagai sektor agribisnis modern dengan pelabuhan sebagai tulang punggungnya.
Saat ini, Dwikorita sedang melakukan evaluasi internal UGM untuk mengembangkan program tersebut. Seperti melihat kapasitasnya, kekurangannya, serta dukungan yang dibutuhkan. "Kalau memang perlu tidak sekedar membuat jurusan, karena terlalu sempit. Tapi fakultas," kata Dwikorita.
Mengingat bicara maritim tidak sekedar mempelajari soal perikanan, melainkan juga kebudayaan, kebijakan, dan infrastruktur kelautan lainnya.
Menurut Kepala Subdit Kerjasama Internasional UGM I Made Andi Arsana, untuk memenuhi sumber daya manusia yang handal dalam hal maritime tidak perlu membentuk jurusan atau fakultas sendiri. "Cukup ditandai dengan penguatan ilmu tentang maritim dalam keilmuan lain yang berbeda-beda," kata I Made.
Dia mencontohkan, belajar tentang ekonomi bisa disusupi dengan konten maritim. Dwikorita pun tidak menutup kemungkinan mata kuliah geologi juga disisipi ilmu tentang maritime. Mengingat banyak sumber energi yang tersimpan di laut dalam. "Jadi cukup revisi kurikulum. Kan lima tahun sekali ada revisi," kata I Made.
Sedangkan tenaga ahli yang cukup berkompenten untuk mengasah anak didik berdasarkan konten maritime, menurut I Made, UGM mempunyai tenaga ahli bidang perikanan dan pelabuhan.
Sumber: http://untuknkri.org/dukung-jokowi-u...kultas-maritim
Dikutip dari: http://adf.ly/v18T7


