Jakarta - Banjir yang terjadi di Provinsi Aceh belum juga surut, meski di beberapa daerah sudah. Banjir berdasarkan pendataan terjadi meluas dan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada 7 kabupaten di Provinsi Aceh yang terendam banjir sejak Minggu (21/12). Tercatat banjir merendam 73 kecamatan di 7 kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Pidie, Lhokseumawe, dan Banda Aceh.
"Daerah yang parah terendam banjir adalah di Aceh Timur dan Aceh Utara yang mencapai tinggi 50-400 cm. Data sementara yang dihimpun oleh BPBD, jumlah pengungsi mencapai 120.966 jiwa atau 20.570 KK," papar Sutopo dalam siaran pers, Rabu (24/12/2014).
Di Aceh Timur banjir merendam 25.773 rumah di 276 desa (23 kecamatan) sehingga menyebabkan 59.488 jiwa atau 14.514 KK mengungsi. Daerah yang terparah adalah Kecamatan Julok yang terendam banjir hingga ketinggian 2 meter. Sebanyak 5.743 jiwa warga dari 26 desa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada 7 kabupaten di Provinsi Aceh yang terendam banjir sejak Minggu (21/12). Tercatat banjir merendam 73 kecamatan di 7 kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Pidie, Lhokseumawe, dan Banda Aceh.
"Daerah yang parah terendam banjir adalah di Aceh Timur dan Aceh Utara yang mencapai tinggi 50-400 cm. Data sementara yang dihimpun oleh BPBD, jumlah pengungsi mencapai 120.966 jiwa atau 20.570 KK," papar Sutopo dalam siaran pers, Rabu (24/12/2014).
Di Aceh Timur banjir merendam 25.773 rumah di 276 desa (23 kecamatan) sehingga menyebabkan 59.488 jiwa atau 14.514 KK mengungsi. Daerah yang terparah adalah Kecamatan Julok yang terendam banjir hingga ketinggian 2 meter. Sebanyak 5.743 jiwa warga dari 26 desa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Sementara itu banjir di Aceh Utara melanda sebanyak 20 kecamatan sejak Jumat (19/12). Hingga saat ini masih dilakukan pendataan jumlah pengungsi. Banjir di Aceh Utara ini terjadi akibat sungai-sungai yang dangkal sehingga ketika hujan, debit sungai meluap.
"Selain hujan lokal, juga akibat hujan dari Kabupaten Bener Meriah dan Takengon," ujarnya.
Menurut Sutopo, daerah Aceh saat ini rentan terjadi banjir karena adanya sedimentasi di sungai akibat degradasi lingkungan. Perlu penanganan banjir secara komprehensif, baik struktural maupun non struktural agar banjir dapat diminimumkan risikonya.
Saat ini, BPBD Kabupaten Aceh Utara bersama TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat masih terus melakukan evakuasi warga yang terlanda banjir. Termasuk bantuan logistik terus dikirimkan ke lokasi banjir.
"BPBD kesulitan untuk menuju lokasi banjir karena keterbatasan perahu karet, peralatan, logistik, kendaraan operasional dan luasnya wilayah yang terendam banjir," kata Sutopo.
"Kebutuhan mendesak adalah perahu karet, makanan siap saji, selimut, tikar, pakaian dan kebutuhan bayi dan anak," imbuhnya.
sumber (news.detik.com)
ane cm mo tanya, yg biasa ahli bilang azab, ini termasuk azab kagak?
Dikutip dari: http://adf.ly/vXYts


