Gaji jaksa yang setara dengan Pegawasi Negeri Sipil (PNS) dinilai terlalu kecil dan tidak sebanding dengan tugas yang diembannya. Bahkan, gaji petugas panitera pun masih lebih tinggi daripada gaji seorang jaksa.
Kondisi ini yang mendorong sejumlah jaksa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan melakukan mogok sidang pada Kamis (11/9) lalu. "Saya melihat kegundahan teman-teman saya itu bukan karena iri," kata Redha Mantovasi, jaksa yang bertugas di Konsulat Jenderal RI di Hongkong dalam konferensi pers di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW) Jakarta, Minggu (14/9).
Dia melihat hal itu karena jaksa penuntut umum memiliki tupoksi paripuna dalam memproses tindak pidana. Mulai dari penyidikan, penuntutan, kasasi, banding, eksekusi, dari awal sampai akhir.
Menurut Rehda, situasi ini akan membahayakan para jaksa jika persoalan gaji diabaikan. "Kalau dibandingkan dengan seorang petugas kepaniteraan yang hanya bertugas mencatat di persidangan mendapat gaji setiap bulan Rp 11 juta, sementara gaji seorang kepala kejaksaan hanya Rp 7 juta per bulan," ujarnya.
Sumber: http://goo.gl/Sjdh0d
Link: http://adf.ly/s4Jkx
