Quote:Tiga Hari Didemo Buruh, Jokowi Ngumpet di Solo
Jakarta, MDTV: Setelah tiga hari beruntun didemo buruh di Balaikota DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih pulang kampung ke kota asalnya Solo.
Dilihat agenda Gubernur di situs resmi pemprov DKI, Jokowi menghadiri seminar nasional Himagara Fisip Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) bertema Kepemimpinan Transformasional dalam Upaya Reformasi Birokrasi Indonesia. Selanjutnya pukul 09.00 menghadiri reuni akbar SMP Negeri 1 Solo.
Khusus mengenai tuntutan UMP buruh Rp3,7 juta, tampaknya Jokowi ingin mengembalikan rezim upah murah jika ngotot menetapkan UMP sebesar Rp2,4 juta. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, keputusan UMP Rp 2,4 juta sangat tidak layak untuk hidup di Jakarta.
��Rp 600 ribu untuk sewa rumah, Rp 500 ribu untuk ongkos transportasi, Rp 990 ribu untuk makan sebulan dengan rincian makan satu hari di warteg Rp 9000 untuk pagi, Rp 12.000 untuk siang, dan Rp 12.000 untuk malam. Jadi, dari upah minimum hanya menyisakan Rp 300 ribu perbulan, apakah ini layak hidup di Jakarta?" katanya.
Selain itu, lanjut Iqbal, Jokowi tidak memahami tentang penetapan nilai KHL yang digunakan untuk menghitung nilai upah minimum. Pasalnya, KHL yang diputuskan pemerintah sebesar Rp 2,29 juta adalah untuk KHL 2013, sedangkan upah minimumnya untuk 2014. Oleh karena itu, usulan KHL dari serikat buruh adalah sebesar 2.767.320 yang berasal dari menghitung nilai KHL pada tahun 2014 secara regresi dan bukan tahun 2013.
Dengan demikian, sambung Iqbal, seharusnya UMP DKI 2014 minimal dengan berpatokan nilai KHL 2.767.320 ditambah nilai inflasi, pertumbuhan ekonomi dan produktifitas DKI. "Dengan begitu, maka akan di dapat nilai UMP DKI 2014 adalah sebesar Rp 3,2 juta dan bukan Rp 2,4 juta yang diputuskan Jokowi," ucap Iqbal.
Ditegaskannya, buruh menolak upah minimum yang diputuskan Jokowi karena tidak berpihak pada buruh dan rakyat kecil. Menurut Iqbal, buruh akan mengambil langkah-langkah tegas, yaitu akan mem-PTUN-kan SK Gubernur tersebut dan dipastikan kantor Jokowi akan terus di demo buruh. "Oleh karenanya, buruh mengharapkan Jokowi merevisi nilai UMP tersebut dengan mempertimbangkan usulan buruh," tandas Iqbal.
sumber : mnt
Hahahahhaha.... takut nih yee... Jok2.... masa kecil kurang bahagia nih, man petak umpet ama buruh, napa ga berani jok?
![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/ngakak.gif "Ngakak")
Jakarta, MDTV: Setelah tiga hari beruntun didemo buruh di Balaikota DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih pulang kampung ke kota asalnya Solo.
Dilihat agenda Gubernur di situs resmi pemprov DKI, Jokowi menghadiri seminar nasional Himagara Fisip Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) bertema Kepemimpinan Transformasional dalam Upaya Reformasi Birokrasi Indonesia. Selanjutnya pukul 09.00 menghadiri reuni akbar SMP Negeri 1 Solo.
Khusus mengenai tuntutan UMP buruh Rp3,7 juta, tampaknya Jokowi ingin mengembalikan rezim upah murah jika ngotot menetapkan UMP sebesar Rp2,4 juta. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, keputusan UMP Rp 2,4 juta sangat tidak layak untuk hidup di Jakarta.
��Rp 600 ribu untuk sewa rumah, Rp 500 ribu untuk ongkos transportasi, Rp 990 ribu untuk makan sebulan dengan rincian makan satu hari di warteg Rp 9000 untuk pagi, Rp 12.000 untuk siang, dan Rp 12.000 untuk malam. Jadi, dari upah minimum hanya menyisakan Rp 300 ribu perbulan, apakah ini layak hidup di Jakarta?" katanya.
Selain itu, lanjut Iqbal, Jokowi tidak memahami tentang penetapan nilai KHL yang digunakan untuk menghitung nilai upah minimum. Pasalnya, KHL yang diputuskan pemerintah sebesar Rp 2,29 juta adalah untuk KHL 2013, sedangkan upah minimumnya untuk 2014. Oleh karena itu, usulan KHL dari serikat buruh adalah sebesar 2.767.320 yang berasal dari menghitung nilai KHL pada tahun 2014 secara regresi dan bukan tahun 2013.
Dengan demikian, sambung Iqbal, seharusnya UMP DKI 2014 minimal dengan berpatokan nilai KHL 2.767.320 ditambah nilai inflasi, pertumbuhan ekonomi dan produktifitas DKI. "Dengan begitu, maka akan di dapat nilai UMP DKI 2014 adalah sebesar Rp 3,2 juta dan bukan Rp 2,4 juta yang diputuskan Jokowi," ucap Iqbal.
Ditegaskannya, buruh menolak upah minimum yang diputuskan Jokowi karena tidak berpihak pada buruh dan rakyat kecil. Menurut Iqbal, buruh akan mengambil langkah-langkah tegas, yaitu akan mem-PTUN-kan SK Gubernur tersebut dan dipastikan kantor Jokowi akan terus di demo buruh. "Oleh karenanya, buruh mengharapkan Jokowi merevisi nilai UMP tersebut dengan mempertimbangkan usulan buruh," tandas Iqbal.
sumber : mnt
Hahahahhaha.... takut nih yee... Jok2.... masa kecil kurang bahagia nih, man petak umpet ama buruh, napa ga berani jok?
