http://www.phravada.com/News/Internasional/Phravada-Jordania-Bersumpah-Akan-Membalas-Kekejian-ISIS-Yang-Telah-Membakar-Hidup-Hidup-Pilotnya.http://www.phravada.com/News/Internasional/Phravada-Jordania-Bersumpah-Akan-Membalas-Kekejian-ISIS-Yang-Telah-Membakar-Hidup-Hidup-Pilotnya.http://www.phravada.com/News/Internasional/Phravada-Jordania-Bersumpah-Akan-Membalas-Kekejian-ISIS-Yang-Telah-Membakar-Hidup-Hidup-Pilotnya.http://www.phravada.com/News/Internasional/Phravada-Jordania-Bersumpah-Akan-Membalas-Kekejian-ISIS-Yang-Telah-Membakar-Hidup-Hidup-Pilotnya.html
Amman, Phravada,- Pembalasan habis-habisan kontan dilakukan Jordania dengan menghukum mati dua jihadis tahanannya, Rabu (Kamis, 5/2, WIB). Ini adalah satu wujud pembalasan atas pembunuhan secara sangat keji terhadap pilot tempur Jordania yang dibakar hidup-hidup oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seorang perempuan yang gagal melakukan bom bunuh diri, Sajida al-Rishawi, dan anggota al-Qaeda Irak, Ziad al-Karboli; dihukum gantung pada pukul empat pagi waktu setempat, kata juru bicara pemerintah Jordania. Sebuah sumber di pihak keamanan mengatakan hukuman mati itu dilakukan di penjara Swaga di selatan ibukota Amman, dengan dihadiri petugas hukum Islam.
Jordania berjanji akan mulai menghukum mati para esktrimis yang sudah masuk dalam daftar pidana mati sebagai tanggapan atas pembunuhan terhadap pilotnya, Maaz al-Kassasbeh, yang tertangkap ISIS ketika pesawatnya jatuh di Suriah, Desember 2014 lalu.
Rishawi, 44, dijatuhi hukuman mati atas keterlibatannya dalam serangan mematikan di Amman pada tahun 2005. Dan ISIS menjanjikan akan menyelamatkan nyawa Kassasbeh serta membebaskan dua tawanan Jepang - yang sudah dipancung - bila perempuan itu dibebaskan. Karboli juga dijatuhi hukuman mati pada tahun 2007 atas dakwaan terorisme, termasuk membunuh seorang warga Jordania di Irak.
Jordania pada Selasa bersumpah akan menuntut balas pembunuhan terhadap Kassasbeh, beberapa jam setelah rekaman video mengerikan tentang pilot F-16 berusia 26 tahun itu berada di dalam kerangkeng yang terbakar, beredar di dunia maya. Video - yang paling mengerikan dari serangkaian rekaman pembunuhan para tawanan ISIS - memicu reaksi global dan upaya-upaya internasional untuk memerangi gerakan ekstrimis Suni tersebut.
Jordania, sekutu penting Washington di Timur Tengah adalah salah satu dari lima negara Arab yang bergabung dalam koalisi pimpinan AS yang melancarkan serangan udara melawan ISIS di Suriah dan Irak.
Raja Jordania yang sedang berkunjung ke Washington saat rekaman video itu beredar, memberikan pidato dalam rekaman televisi yang ditujukan ke bangsanya. Ia merasa terkejut dan sakit hati. Raja yang juga tokoh militer menyebut Kassasbeh sebagai seorang pahlawan dan ia berjanji akan memerangi ISIS.
Tentara dan pemerintah bersumpah melakukan tindakan atas pembunuhan pilot itu dan mengatakan, "Jordania akan menanggapinya dengan luar biasa". "Siapa pun yang meragukan kesatuan rakyat Jordania, kami akan membuktikan bahwa Anda keliru."
Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi tuan rumah bagi Raja Jordania, Abdullah II; di Ruang Oval Gedung Putih, mengecam pembunuhan sangat sadis itu yang dilakukan oleh ISIS. (AP/Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi tuan rumah bagi Raja Jordania, Abdullah II; di Ruang Oval Gedung Putih, mengecam pembunuhan sangat sadis itu yang dilakukan oleh ISIS. (AP/Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi tuan
Link: http://adf.ly/yyJCj
Amman, Phravada,- Pembalasan habis-habisan kontan dilakukan Jordania dengan menghukum mati dua jihadis tahanannya, Rabu (Kamis, 5/2, WIB). Ini adalah satu wujud pembalasan atas pembunuhan secara sangat keji terhadap pilot tempur Jordania yang dibakar hidup-hidup oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seorang perempuan yang gagal melakukan bom bunuh diri, Sajida al-Rishawi, dan anggota al-Qaeda Irak, Ziad al-Karboli; dihukum gantung pada pukul empat pagi waktu setempat, kata juru bicara pemerintah Jordania. Sebuah sumber di pihak keamanan mengatakan hukuman mati itu dilakukan di penjara Swaga di selatan ibukota Amman, dengan dihadiri petugas hukum Islam.
Jordania berjanji akan mulai menghukum mati para esktrimis yang sudah masuk dalam daftar pidana mati sebagai tanggapan atas pembunuhan terhadap pilotnya, Maaz al-Kassasbeh, yang tertangkap ISIS ketika pesawatnya jatuh di Suriah, Desember 2014 lalu.
Rishawi, 44, dijatuhi hukuman mati atas keterlibatannya dalam serangan mematikan di Amman pada tahun 2005. Dan ISIS menjanjikan akan menyelamatkan nyawa Kassasbeh serta membebaskan dua tawanan Jepang - yang sudah dipancung - bila perempuan itu dibebaskan. Karboli juga dijatuhi hukuman mati pada tahun 2007 atas dakwaan terorisme, termasuk membunuh seorang warga Jordania di Irak.
Jordania pada Selasa bersumpah akan menuntut balas pembunuhan terhadap Kassasbeh, beberapa jam setelah rekaman video mengerikan tentang pilot F-16 berusia 26 tahun itu berada di dalam kerangkeng yang terbakar, beredar di dunia maya. Video - yang paling mengerikan dari serangkaian rekaman pembunuhan para tawanan ISIS - memicu reaksi global dan upaya-upaya internasional untuk memerangi gerakan ekstrimis Suni tersebut.
Jordania, sekutu penting Washington di Timur Tengah adalah salah satu dari lima negara Arab yang bergabung dalam koalisi pimpinan AS yang melancarkan serangan udara melawan ISIS di Suriah dan Irak.
Raja Jordania yang sedang berkunjung ke Washington saat rekaman video itu beredar, memberikan pidato dalam rekaman televisi yang ditujukan ke bangsanya. Ia merasa terkejut dan sakit hati. Raja yang juga tokoh militer menyebut Kassasbeh sebagai seorang pahlawan dan ia berjanji akan memerangi ISIS.
Tentara dan pemerintah bersumpah melakukan tindakan atas pembunuhan pilot itu dan mengatakan, "Jordania akan menanggapinya dengan luar biasa". "Siapa pun yang meragukan kesatuan rakyat Jordania, kami akan membuktikan bahwa Anda keliru."
Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi tuan rumah bagi Raja Jordania, Abdullah II; di Ruang Oval Gedung Putih, mengecam pembunuhan sangat sadis itu yang dilakukan oleh ISIS. (AP/Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi tuan rumah bagi Raja Jordania, Abdullah II; di Ruang Oval Gedung Putih, mengecam pembunuhan sangat sadis itu yang dilakukan oleh ISIS. (AP/Presidan Amerika Serikat, Barack Obama, yang menjadi tuan
Link: http://adf.ly/yyJCj