Jumat, 27 Februari 2015 | 09:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Nama sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 41 di Jalan Harsono RM Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masuk sebagai sekolah yang akan menerima pengadaan uninterruptible power supply (UPS) senilai Rp 6 miliar. Kepala Sekolah SMP Negeri 41, Afrisyaf Amir, mengaku tidak pernah mengajukan hal tersebut.
"Saya tidak tahu soal itu. Kami juga tidak pernah mengajukan," kata Afrisyaf, kepada Kompas.com, di kantornya, Jumat (27/2/2015).
Afrisyaf menjelaskan, mengenai pengadaan alat, bukan pihak sekolah yang menentukan. Apalagi mengenai anggaran Rp 6 milar yang disebut untuk mengadakan peralatan tersebut. Itu, menurut dia, merupakan kewenangan dinas pendidikan.
"Kalau kegiatan dengan anggaran yang seperti itu tidak ranah kami. Hanya melakukan tugas mengajar mengawasi kegiatan belajar mengajar dan memperhatikan kelangsungan di sekolah," ujarnya.
Afrisyaf mengatakan, sekolah hanya menerima apabila ada kiriman peralatan untuk kegiatan belajar mengajar. "Namanya, sekolah dikirim alat pendidikan sesuai pendidikan kita dalam artian kita menerima," ujar Afrisyaf.
Afrisyaf pun mengaku tak tahu apa fungsi UPS. Sekadar informasi, UPS adalah alat untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama tidak berfungsi. Biasanya untuk perangkat komputer pada saat listrik padam. (Baca: Hasil Penyelidikan Ahok, 49 Sekolah Terima UPS Anggaran "Siluman")
Afrisyaf mengaku, dirinya juga kaget nama sekolahnya tiba-tiba muncul di media, terkait hal ini. Ia baru mengetahuinya saat membaca media pada Rabu (25/2/2015). "Kami sendiri tahu setelah baca di media. Ya, kagetnya kenapa nama sekolah saya masuk," ujar Afrisyaf.
Sebelumnya, Gubernur Ahok menyebutkan adanya penambahan anggaran pada Sudin Pendidikan II Jakarta Selatan. Penambahan itu adalah pengadaan UPS untuk SMPN 37 Rp 6 miliar, pengadaan UPS SMPN 41 Rp 6 miliar, alat peraga elektronika mikro-kontrol untuk SMA Rp 3 miliar, professional outdoor audio system (IPM) Rp 4,5 miliar, pengadaan laboratorium multifungsi untuk SMAN Kecamatan Ciracas Rp 4,44 miliar, dan pengadaan laboratorium multifungsi untuk SMAN Kecamatan Kramat Jati Rp 4,44 miliar.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2015/02/27/09532751/Kepsek.SMPN.41.Tak.Pernah.Ajukan.UPS.Apalagi.Harganya.Rp.6.Miliar
Percaya ahok atau percaya dprd?
Link: http://adf.ly/14Pzek
JAKARTA, KOMPAS.com - Nama sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 41 di Jalan Harsono RM Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masuk sebagai sekolah yang akan menerima pengadaan uninterruptible power supply (UPS) senilai Rp 6 miliar. Kepala Sekolah SMP Negeri 41, Afrisyaf Amir, mengaku tidak pernah mengajukan hal tersebut.
"Saya tidak tahu soal itu. Kami juga tidak pernah mengajukan," kata Afrisyaf, kepada Kompas.com, di kantornya, Jumat (27/2/2015).
Afrisyaf menjelaskan, mengenai pengadaan alat, bukan pihak sekolah yang menentukan. Apalagi mengenai anggaran Rp 6 milar yang disebut untuk mengadakan peralatan tersebut. Itu, menurut dia, merupakan kewenangan dinas pendidikan.
"Kalau kegiatan dengan anggaran yang seperti itu tidak ranah kami. Hanya melakukan tugas mengajar mengawasi kegiatan belajar mengajar dan memperhatikan kelangsungan di sekolah," ujarnya.
Afrisyaf mengatakan, sekolah hanya menerima apabila ada kiriman peralatan untuk kegiatan belajar mengajar. "Namanya, sekolah dikirim alat pendidikan sesuai pendidikan kita dalam artian kita menerima," ujar Afrisyaf.
Afrisyaf pun mengaku tak tahu apa fungsi UPS. Sekadar informasi, UPS adalah alat untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama tidak berfungsi. Biasanya untuk perangkat komputer pada saat listrik padam. (Baca: Hasil Penyelidikan Ahok, 49 Sekolah Terima UPS Anggaran "Siluman")
Afrisyaf mengaku, dirinya juga kaget nama sekolahnya tiba-tiba muncul di media, terkait hal ini. Ia baru mengetahuinya saat membaca media pada Rabu (25/2/2015). "Kami sendiri tahu setelah baca di media. Ya, kagetnya kenapa nama sekolah saya masuk," ujar Afrisyaf.
Sebelumnya, Gubernur Ahok menyebutkan adanya penambahan anggaran pada Sudin Pendidikan II Jakarta Selatan. Penambahan itu adalah pengadaan UPS untuk SMPN 37 Rp 6 miliar, pengadaan UPS SMPN 41 Rp 6 miliar, alat peraga elektronika mikro-kontrol untuk SMA Rp 3 miliar, professional outdoor audio system (IPM) Rp 4,5 miliar, pengadaan laboratorium multifungsi untuk SMAN Kecamatan Ciracas Rp 4,44 miliar, dan pengadaan laboratorium multifungsi untuk SMAN Kecamatan Kramat Jati Rp 4,44 miliar.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2015/02/27/09532751/Kepsek.SMPN.41.Tak.Pernah.Ajukan.UPS.Apalagi.Harganya.Rp.6.Miliar
Percaya ahok atau percaya dprd?
Link: http://adf.ly/14Pzek