Selain beras, warga Bogor tengah dipusingkan permasalahan langkanya ketersediaan gas 3 kg. Sudah dua minggu ini, menurut Satria, Kepala Urusan Operasional Dinas Pasar Bogor, pasokan gas yang biasa disebut gas melon ini terus berkurang.
Diakui oleh Satria, banyak agen penjual gas yang mengeluh kekurangan pasokan gas, terutama gas 3 kg. "Biasanya dua hari sekali, sekarang seminggu sekali, itupun dengan stok terbatas dan harga yang tinggi," jelasnya kepada Reporter Infonitas, Rabu (25/2/2015).
Para agen gas pun mengeluh kesulitan untuk melakukan distribusi secara merata ke warga. Setiap mereka menerima pasokan gas, para pedagang eceran langsung menyerbu. "Kami harus membagi distribusinya, jadi kita batasi pembelian gas 3 kg," ujar Lubis, seorang Agen gas di Bogor.
Akibat langkanya stok gas melon, harga kini melambung hingga kisaran Rp 25 ribuan dari yang semula sekitar Rp 18 ribu. Warga pun kian kecewa dengan pemerintah, karena bagi mereka, gas dan beras merupakan sumber kehidupan utama bagi masyarakat.
"Gas 3 kg jadi mahal, gak masalah, asal gampang aja ditemuinnya. Ini sudah mahal, susah pula dapetnya," keluh Nina, seorang ibu rumah tangga.
Sementara itu, dampak kelangkaan gas 3 kg sangat dirasakan oleh para pengusaha warung makan di Bogor. Bahkan ada beberapa warung makan memilih untuk tutup sementara hingga harga kembali normal.
Menurut Tati, seorang pengusaha warung makan, ia membutuhkan paling tidak tiga sampai lima tabung setiap harinya. "Warung saya biasa buka sampai sore, sekarang paling buka sampai siang aja gara-gara gas 3kg langka dan mahal," keluhnya.
Sumber: Infonitas.com (infonitas.com)
gasnya pada kemana ya apa mungkin dipakai buat korek gas
Link: http://adf.ly/14ByRT