Sampah yang semakin menumpuk di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, membuat aparat kecamatan melakukan penertiban terhadap tempat pembuangan sampah (TPS) liar di beberapa titik. Sebanyak 12 TPS liar yang tersebar serentak ditutup mulai awal Januari lalu. Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan Cengkareng Abdul Rahim menuturkan, ke-12 TPS liar yang ditutup tersebar di enam wilayah kelurahan. Meliputi di RW 05 Rawa Bengkel dan Komplek Kebon Bambu Larangan di Kelurahan Cengkareng Barat.
Kemudian berlanjut RW 011 dan RW 04 Kelurahan Rawa Buaya, RW 06 Kelurahan Kapuk, RW 07 Kelurahan Duri Kosambi, dan RW 07 Kelurahan Kedaung Kaliangke. "Beberapa TPS liar yang akan ditutup itu berada di atas lahan sengketa," kata Rahim. Ia mengungkapkan, penutupan itu dilakukan untuk mempermudah pengangkutan sampah. Sebab ke depannya di masing – masing kelurahan akan dibuat pool gerobak sampah.
"Saat ini kami sudah menempatkan pool gerobak sampah di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Kapuk dan Kelurahan Kosambi," jelas Rahim. Rahim menambahkan, melanjuti upaya penertiban, Camat Cengkareng Ali Maulana berencana membangun depo sampah ramah lingkungan di Cengkareng. "Untuk saat ini kami masih fokus menangani sampah di Kelurahan Cengkareng Barat. Sebab di sana ada penumpukan sampah yang mencapai 20 tahun tidak tertangani dengan baik," ujar Ali.
"Kita merencanakan pemindahan sampah di Jalan Sapi Baru ke TPA sementara di RW 10 dengan luas lahan sekitar 300 m2," imbuh Lurah Duri Kosambi Herman. Sebagai informasi, volume sampah di Cengkareng rata – rata 239,32 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5,56 ton tidak terangkut.
SUmber: Infonitas.com (infonitas.com)
lanjutkan pak...
Link: http://adf.ly/14Sg7w
