Apa Penyebab DPRD DKI Tekan Ahok dengan Hak Angket
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan mata anggaran proyek fiktif pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015 yang dibuat oleh DPRD muncul pada banyak satuan kerja perangkat daerah. Salah satunya, Dinas Pendidikan. "Itu sebabnya saya ngotot menggunakan sistem e-budgeting," kata Ahok, Rabu, 25 Februari 2015.
Ahok--sapaan Basuki--berujar proyek tersebut tak pernah diusulkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Proyek-proyek itu muncul setelah APBD disahkan pada 27 Januari 2015 lalu. Menurut dia, proyek tersebut tak semestinya dilakukan saat data lapangan menunjukkan 46 persen kondisi gedung sekolah di Jakarta buruk.
Selain tak diusulkan, Ahok berujar, nilai yang diajukan fantastis. Ia mengatakan munculnya proyek fiktif setelah rapat paripurna pengesahan terjadi lantaran dihapusnya Pokok Pikiran dari Dewan. Anggota Dewan akhirnya menyusun APBD versi mereka dan menyerahkannya ke Kementerian Dalam Negeri. Khusus Dinas Pendidikan, total anggaran fiktifnya mencapai Rp 105,876 miliar. "Nilainya tak pantas," kata Ahok.
Berikut program yang tercantum dalam APBD versi DPRD yang ditunjukkan Ahok:
1. Profesional development for teacher melalu pelatihan guru ke luar negeri Rp 25,5 miliar
2. Pengadaan alat peraga pendidikan anak usia dini bantuan untuk PAUD Rp 15 miliar
3. Pengadaan peralatan Audio Class SD Rp 4,5 miliar
4. Pengadaan peralatan Audio Class SMA/SMK Rp 3 miliar
5. Pengadaan peralatan Audio Class SMP Rp 3,5 miliar
6. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 1 Jakpus Rp 3 miliar
7. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 26 Jaktim Rp 3 miliar
8. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 29 Jaksel Rp 3 miliar
9. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 34 Jakpus Rp 3 miliar
10. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 39 Jakpus Rp 3 miliar
11. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 5 Jaktim Rp 3 miliar
12. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 52 Jaktim Rp 3 miliar
13. Pengadaan alat percepatan peningkatan mutu pembelanjaran e-smart teacher education untuk SDN kecamatan Cempaka Putih Rp 4,996 miliar
14. Pengadaan Alat Percepatan Peningkatan Mutu Pembelajaran Teacher Education untuk SDN Kecamatan Cempaka Putih Rp 4, 996 miliar
15. Pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) SMPN 37 Rp 6 miliar
16. Pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) SMPN 41 Rp 6 miliar
17. Alat peraga elektronika mikrokontrol untuk SMA Rp 3 miliar
18. Professional Outdoor Audio System (IPM) Rp 4,5 miliar
19. Pengadaan Laboratorium Multifungsi untuk SMAN Kecamatan Ciracas Rp 4,44 miliar
20. Pengadaan Laboratorium Multifungsi untuk SMAN Kecamatan Kramat Jati Rp 4,44 miliar
SUMBER......
Kalo begitu yang salah menurut gue, DPRD-nya, soalnya dana fiktif yang sudah di sahkan DPRD dirombak mendadak oleh Pak Ahok karena ternyata banyak dana-dana siluman yang pengunaannya diluar akal nalar manusia, kalo begitu kita harus dukung Pak Ahok karena sudah mencoba menyelamatkan uang negara yang ingin diselundupkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab!!!!!!
Link: http://adf.ly/14QGoU
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan mata anggaran proyek fiktif pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015 yang dibuat oleh DPRD muncul pada banyak satuan kerja perangkat daerah. Salah satunya, Dinas Pendidikan. "Itu sebabnya saya ngotot menggunakan sistem e-budgeting," kata Ahok, Rabu, 25 Februari 2015.
Ahok--sapaan Basuki--berujar proyek tersebut tak pernah diusulkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Proyek-proyek itu muncul setelah APBD disahkan pada 27 Januari 2015 lalu. Menurut dia, proyek tersebut tak semestinya dilakukan saat data lapangan menunjukkan 46 persen kondisi gedung sekolah di Jakarta buruk.
Selain tak diusulkan, Ahok berujar, nilai yang diajukan fantastis. Ia mengatakan munculnya proyek fiktif setelah rapat paripurna pengesahan terjadi lantaran dihapusnya Pokok Pikiran dari Dewan. Anggota Dewan akhirnya menyusun APBD versi mereka dan menyerahkannya ke Kementerian Dalam Negeri. Khusus Dinas Pendidikan, total anggaran fiktifnya mencapai Rp 105,876 miliar. "Nilainya tak pantas," kata Ahok.
Berikut program yang tercantum dalam APBD versi DPRD yang ditunjukkan Ahok:
1. Profesional development for teacher melalu pelatihan guru ke luar negeri Rp 25,5 miliar
2. Pengadaan alat peraga pendidikan anak usia dini bantuan untuk PAUD Rp 15 miliar
3. Pengadaan peralatan Audio Class SD Rp 4,5 miliar
4. Pengadaan peralatan Audio Class SMA/SMK Rp 3 miliar
5. Pengadaan peralatan Audio Class SMP Rp 3,5 miliar
6. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 1 Jakpus Rp 3 miliar
7. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 26 Jaktim Rp 3 miliar
8. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 29 Jaksel Rp 3 miliar
9. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 34 Jakpus Rp 3 miliar
10. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 39 Jakpus Rp 3 miliar
11. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 5 Jaktim Rp 3 miliar
12. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 52 Jaktim Rp 3 miliar
13. Pengadaan alat percepatan peningkatan mutu pembelanjaran e-smart teacher education untuk SDN kecamatan Cempaka Putih Rp 4,996 miliar
14. Pengadaan Alat Percepatan Peningkatan Mutu Pembelajaran Teacher Education untuk SDN Kecamatan Cempaka Putih Rp 4, 996 miliar
15. Pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) SMPN 37 Rp 6 miliar
16. Pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) SMPN 41 Rp 6 miliar
17. Alat peraga elektronika mikrokontrol untuk SMA Rp 3 miliar
18. Professional Outdoor Audio System (IPM) Rp 4,5 miliar
19. Pengadaan Laboratorium Multifungsi untuk SMAN Kecamatan Ciracas Rp 4,44 miliar
20. Pengadaan Laboratorium Multifungsi untuk SMAN Kecamatan Kramat Jati Rp 4,44 miliar
SUMBER......
Kalo begitu yang salah menurut gue, DPRD-nya, soalnya dana fiktif yang sudah di sahkan DPRD dirombak mendadak oleh Pak Ahok karena ternyata banyak dana-dana siluman yang pengunaannya diluar akal nalar manusia, kalo begitu kita harus dukung Pak Ahok karena sudah mencoba menyelamatkan uang negara yang ingin diselundupkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab!!!!!!
Link: http://adf.ly/14QGoU