Merdeka.com - Beras dan gas merupakan salah satu hal pokok untuk berlangsungnya kehidupan sehari-hari. Setiap hari, tanpa disadari kita membutuhkan keduanya.
Namun belakangan ini, harga beras meroket naik, sedangkan elpiji 3 kg mulai langka. Kemahalan beras dan kelangkaan gas elpiji membuat resah warga, khususnya para ibu rumah tangga.
"Kalau beras mahal, gas elpiji langka, apakah saya harus setop masak? Anak-anak saya makan apa nanti? Mohon pemerintah cepat tanggap dalam hal ini," Lita (38), warga Sunter Jaya, Jakarta Utara saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (26/2).
"Saya sih tidak masalah jika harga beras mahal dan harga elpiji juga mahal karena langka, asal gaji saya juga naik karena hal ini. Tapi sepertinya mustahil jika gaji naik," ujar Ika (35), warga Pademangan Barat, Jakarta Utara.
"Beras mahal, jadi uang yang seharusnya bisa beli beras sama sayur jadi tidak cukup. Hanya cukup beli beras saja. Saya kesal," keluh Santi (36) Pademangan Barat, Jakarta Utara.
"Karena gas elpiji 3 kg langka, saya akhirnya beralih ke gas elpiji yang 15 kg. Menurut saya harganya jatuhnya lebih murah dan lebih hemat," ujar Watini (44) Sunter, Jakarta Utara.
"Beras mahal dan elpiji langka? kita bisa apa? Mau protes juga susah. Mau tidak mengonsumsi keduanya juga tidak mungkin. Yaa saya sih terima saja jika keduanya dibeli dengan harga yang lebih mahal dari biasanya," kata Rani (27) warga Kelapa Gading.
Mahalnya harga beras dan langkanya gas elpiji 3 kg memang membuat resah sebagian ibu-ibu, seperti wilayah Jakarta Utara. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, hanya menunggu kebijakan pemerintah dalam menanggapi hal ini. Diharapkan pemerintah lebih sigap menanganinya.
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/jer...top-masak.html
ibu ibu harus revolusi mental neh biar jangan ngeluh mulu beras kan bisa diganti mie instan
Link: http://adf.ly/14BWlw
Namun belakangan ini, harga beras meroket naik, sedangkan elpiji 3 kg mulai langka. Kemahalan beras dan kelangkaan gas elpiji membuat resah warga, khususnya para ibu rumah tangga.
"Kalau beras mahal, gas elpiji langka, apakah saya harus setop masak? Anak-anak saya makan apa nanti? Mohon pemerintah cepat tanggap dalam hal ini," Lita (38), warga Sunter Jaya, Jakarta Utara saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (26/2).
"Saya sih tidak masalah jika harga beras mahal dan harga elpiji juga mahal karena langka, asal gaji saya juga naik karena hal ini. Tapi sepertinya mustahil jika gaji naik," ujar Ika (35), warga Pademangan Barat, Jakarta Utara.
"Beras mahal, jadi uang yang seharusnya bisa beli beras sama sayur jadi tidak cukup. Hanya cukup beli beras saja. Saya kesal," keluh Santi (36) Pademangan Barat, Jakarta Utara.
"Karena gas elpiji 3 kg langka, saya akhirnya beralih ke gas elpiji yang 15 kg. Menurut saya harganya jatuhnya lebih murah dan lebih hemat," ujar Watini (44) Sunter, Jakarta Utara.
"Beras mahal dan elpiji langka? kita bisa apa? Mau protes juga susah. Mau tidak mengonsumsi keduanya juga tidak mungkin. Yaa saya sih terima saja jika keduanya dibeli dengan harga yang lebih mahal dari biasanya," kata Rani (27) warga Kelapa Gading.
Mahalnya harga beras dan langkanya gas elpiji 3 kg memang membuat resah sebagian ibu-ibu, seperti wilayah Jakarta Utara. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, hanya menunggu kebijakan pemerintah dalam menanggapi hal ini. Diharapkan pemerintah lebih sigap menanganinya.
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/jer...top-masak.html
ibu ibu harus revolusi mental neh biar jangan ngeluh mulu beras kan bisa diganti mie instan
Link: http://adf.ly/14BWlw