Merdeka.com - Presiden Joko Widodo pagi ini membuka rapat kerja pimpinan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi berpesan kepada para duta besar yang bertugas harus memiliki minat yang tajam terhadap urusan ekonomi.
"Saya berkesimpulan negara maju dubesnya harus punya punya penciuman tajam untuk urusan ekonomi," ujar Presiden Jokowi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/2).
Jokowi mengatakan hal itu berdasarkan pengalamannya saat menjadi gubernur DKI. Saat itu, Jokowi kerap menerima para dubes dari luar negeri.
Menurut Jokowi, pada umumnya para dubes memiliki pengetahuan yang cukup di bidang ekonomi.
"Pengalaman saya 2 tahun jadi gubernur didatangi dubes, hampir 99 persen urusan ekonomi, artinya diplomasi ekonomi harus dikedepankan," ujarnya.
Jokowi mencontohkan saat mengurus MRT dengan dubes mereka banyak membahas soal jual beli tersebut.
"Waktu MRT, dubes datang tanya kereta beli di mana, bisa gak negara saya ada sebuah perusahaan yang ikut. Selama jadi presiden 3 bulan juga begitu. Hampir lebih 90 persen urusannya sama urusan ekonomi," ujarnya.
Dalam pertemuan ini, turut hadir Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi, Ketua DPR Setya Novanto, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto, Sekretaris menteri, Ketua Komisi I DPR, para duta besar dan para pejabat Kemenlu.
sumber
mari kita tunggu hasil ciuman dubes
Link: http://adf.ly/xZ8Pb
"Saya berkesimpulan negara maju dubesnya harus punya punya penciuman tajam untuk urusan ekonomi," ujar Presiden Jokowi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/2).
Jokowi mengatakan hal itu berdasarkan pengalamannya saat menjadi gubernur DKI. Saat itu, Jokowi kerap menerima para dubes dari luar negeri.
Menurut Jokowi, pada umumnya para dubes memiliki pengetahuan yang cukup di bidang ekonomi.
"Pengalaman saya 2 tahun jadi gubernur didatangi dubes, hampir 99 persen urusan ekonomi, artinya diplomasi ekonomi harus dikedepankan," ujarnya.
Jokowi mencontohkan saat mengurus MRT dengan dubes mereka banyak membahas soal jual beli tersebut.
"Waktu MRT, dubes datang tanya kereta beli di mana, bisa gak negara saya ada sebuah perusahaan yang ikut. Selama jadi presiden 3 bulan juga begitu. Hampir lebih 90 persen urusannya sama urusan ekonomi," ujarnya.
Dalam pertemuan ini, turut hadir Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi, Ketua DPR Setya Novanto, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto, Sekretaris menteri, Ketua Komisi I DPR, para duta besar dan para pejabat Kemenlu.
sumber
mari kita tunggu hasil ciuman dubes
Link: http://adf.ly/xZ8Pb

