SITUS BERITA TERBARU

Ekonomi Jawa Barat Tumbuh di Atas Rata-rata

Thursday, February 5, 2015
Ekonomi Jawa Barat Tumbuh di Atas Rata-rata

Ekonomi Jawa Barat Tumbuh di Atas Rata-rata

Biro Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2014 mengalami pelambatan. Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2013 tercatat 6,33 persen, sementara pada 2014 hanya 5,07 persen. Namun, "Jawa Barat masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, BPS Jawa Barat, Ade Rika Agus di Bandung, Kamis, 5 Februari 2015.

BPS mendapati, sumber pertumbuhan di Jawa Barat masih terjadi di seluruh lapangan usaha. Tertinggi ada pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 17,47 persen, disusul jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15,78 persen, lalu jasa pendidikan 14,43 peresn.

Sementara dominasi struktur lapangan usaha justru ada pada industri pengolahan 43,57 persen, perdagangan 15,24 persen, serta pertahian 8,72 persen. "Ketiga lapangan usaha dominan itu justru termasuk yang terendah laju pertumbuhan ekonominya," kata Rika.

Industri pengolahan di Jawa Barat misalnya, laju pertumbuhannya pada 2014 hanya 5,11 persen. Melambat dibandingkan lajunya pada 2013 yakni 7,19 persen. Sepanjang 2013 misalnya, lajur pertumbuhan tertinggi ada pada sektor jasa keuangan menembus 12,88 persen, tapi pada tahun 2014 melambat menjadi 4,12 persen.

BPS mencatat, khusu pada Kuartal IV tahun 2014, ekonomi Jawa Barat tumbuh 5,46 persen dibandingkan Kwartal III. Pertumbuhan terjadi di semua lapangan usaha kecuali pengadaan listrik dan gas, pertanian, perta pertambangan yang mengalami pertumbuhan minus. Lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh paling tinggi 18,47 persen, disusul jasa kesehatan 16,96 persen, serta pendidikan 16,02 persen.

Di sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada semua komponen. Pengeluaran konsumsi pemerintah masih paling tinggi 13,55 persen, disusul Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 10,16 persen. Struktur ekonomi dari sisi pengeluaran di Jawa Barat masih dominan untuk konsumsi rumah tangga, diikuti PMTB, serta konsumsi pemerintah. "Distribusi pengeluaran seluruhnya masih untuk konsumsi rumah tangga," kata Rika.

Rika mengatakan, BPS sejak penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada kuartal IV 2014 mulai menggunakan tahun dasar 2010, sebelumnya mengacu pada harga dasar tahun 2000. Perkonomian Jawa Barat tersebut di ukur atas dasar harga berlaku Rp 1.287,3 triluin, dengan PDRB per kapita Rp 30,14 juta.

SUMBER 

Link: http://adf.ly/yxOn3
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive