
Ia menjelaskan setelah 40 menit terbang, pesawat dengan nomor penerbangan 4819 yang terbang pada pukul 14.55 Wita dari Bandara Internasional Lombok itu memberikan informasi bahwa pilot Ramdanto sedang sakit. Seusai pengumuman tersebut, salah seorang dokter yang ada di antara penumpang memberikan pertolongan pertama dan nasihat medis.
Kopilot Stanley kemudian memutuskan mendaratkan pesawat berpenumpang 70 orang itu. Keputusan tersebut diambil sekitar 15 menit ketika pesawat akan mendarat.
Rinaldi mengatakan keputusan itu tidak dikeluhkan oleh penumpang lainnya di pesawat. "Penumpang yang lain memaklumi situasi yang terjadi," tuturnya.
Banyak spekulasi terkait dengan sakit yang diderita pilot tersebut, termasuk kemungkinan serangan jantung yang menimpanya dalam penerbangan. Namun, Rinaldi masih belum memastikan penyakit yang menyerang pilot yang kemudian mengakibatkannya meninggal itu. "Saya harus cek lagi," ujarnya.
Rute penerbangan nonstop Lombok-Bima oleh Garuda Indonesia baru resmi dibuka 30 Maret 2014. Dengan dibukanya rute penerbangan ini, Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama yang melayani penerbangan langsung atau nonstop dari Bima ke Lombok dan Makassar.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/rdVAe


