SITUS BERITA TERBARU

[Pahlawan atau penipu?] Tak Lulus SD, Masril Koto Kelola Uang Petani Rp 250 Miliar

Monday, September 22, 2014
Tak Lulus SD, Masril Koto Kelola Uang Petani Rp 250 Miliar

Maikel Jefriando - detikfinance
Jumat, 19/09/2014 15:30 WIB


Masril Koto
Jakarta -Sejak dibentuk 2008, 'Bank' Petani sudah berhasil mengelola dana petani Rp 250 miliar. 'Bank' yang masuk kategori Lembaga Keuangan Mikro (LKM) ini masih beroperasi di Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya.

"Dana yang sudah kita kumpulkan dan kita kelola itu sekarang Rp 250 miliar," ujar Pendiri Bank Petani Masril Koto di Swiss Belhotel, Jakarta, Jumat, (19/9/2014)

Dana tersebut berasal 850 bank petani yang tersebar di berbagai desa di wilayah Sumatera Barat. Tenaga kerja yang dihimpun sudah mencapai 1.500 orang.

"Kita sudah ada 850 lembaga bank petani, nilai memang kecil-kecil, tapi kalau disatukan jadi banyak," kata pria kelahiran 13 Mei 1974 ini.

Sumber dana yaitu saham, tabungan dan pinjaman dana. Saham itu adalah modal awal yang dimili dari beberapa keluarga. Modal ini pun hanya berkisar satu lembar saham atau Rp 100.000 per keluarga

Kemudian adalah tabungan, produk yang dikeluarkan pun beragam. Sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat seperti tabungan ibu hamil, pendidikan, sosial dan lainnya.

"Sekarang kita ada tabungan niat naik haji dan Kepemilikan iPad. Jadi sesuai masalahnya saja, boleh nabung," jelasnya.

Sedangkan untuk kredit, bank petani terapkan sistem bagi hasil. Persentasenya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara petani sebagai peminjam dengan bank.

"Jadi bisa 30% untuk bank, 70% untuk petani. Itu tergantung kesepakatan. Ukurannya bisa dilihat dari luas lahan, modal dan target penghasilannya," katanya.

----------------------

Berita lainnya mengenai Masril Koto:
http://finance.detik.com/read/2014/0...an-bank-petani
http://finance.detik.com/read/2014/0...esawat-terbang

Berita lama di kaskus mengenai Masril Koto:
http://www.kaskus.co.id/post/533d12c...ca174e6700001d


Pada waktu itu sudah ada yang kritis mempertanyakan kebenaran berita itu, lalu kemarin ada jurnalis yang nulis di kompasiana:

http://ekonomi.kompasiana.com/monete...to-675373.html

Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
REP | 19 September 2014 | 21:17

(Dilengkapi dokumentasi foto)

Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy. Dia memposisikan diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD.

Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.

Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia dikenal orang kecamatan, pikir saya.

Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.

Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:

"Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja."

Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang saya dengar dengan telinga sendiri. Saya tidak mau terima informasi itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.

Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya amati.

Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.

"Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?"

Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:

"Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak bertanya, saya tidak akan bercerita," katanya.

Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST; Syahril; dan Ulta Dusri. Di antara keempat orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia dianggap punya pengalaman "yang lebih" dari yang lain. (Kisah tentang Albersio ini dimuat di Majalah Societa edisi 3 tahun 2014).

Albersio dan kawan-kawan mengajukan ke pihak Kecamatan ide mendirikan lembaga keuangan untuk petani dan mereka minta dibantu agar didatangkan guru. Lalu Kecamatan menfasilitasi empat sekawan ini berguru dengan Agus Praptomo dan Sugeng Winarto, keduanya pengurus BMT INTI Yogyakarta (cerita ini bisa dikonfrimasi kepda Agus dan Sugeng). Tanggal 4 Oktober 2006 berdirilah LKMA Prima Tani dengan anggota 89 orang petani. Enam bulan berikutnya, tepatnya tanggal 1 Mei 2007 resmi beroperasi dengan badan hukum koperasi bernomor 149/BH/DKPPPI/IX/2007. Untuk mengumpulkan modal awal, LKMA Prima Tani melakukan right issue atau menerbitkan saham seharga Rp 100.000 per lembar saham yang dibeli oleh para petani. Kemudian juga ada simpanan pokok dan simpanan suka rela dari anggota. Dari situ terkumpullah dana awal sebesar Rp 19.475.000. Ini menjadi modal awal kegiatan usaha LKMA Prima Tani.

Jerih payah Albersio dan kawan-kawan mendapat perhatian dari Pemkab Agam, bahkan kabar ini tersiar sampai ke tingkat pusat dan dunia internasional. Di bulan Juni 2007, pakat ekonomi Faisal Basri mendatangi LKMA Prima Tani dan memberikan penyertaan modal sebesar Rp 25 juta. Pada 24 September 2007, Menteri Pertanian masa itu Anton Apriantono mengunjungi LKMA Prima Tani dan meresmikan pengoperasiannya. Tanggal 21 November 2007, giliran konsultan Bank Dunia Matt Zurstrassen yang bertamu ke LKMA ini.

Di tangan Albersio dan kawan-kawannya, LKMA PrimaTani ini berkembang dengan baik, anggotanya terus bertambah dan asetnya terus meningkat. Per 31 Maret 2014 anggotanya sudah mencapai 700 orang dan asetnya berjumlah Rp 244.147.000. Selain memberikan peminjaman modal usaha, LKMA juga mengadakan usaha pembiayaan, misalkan untuk keperluan berkurban ketika Idul Adha, biaya sekolah anak, dan untuk keperluan melahirkan.

Sementara Albersio didampuk oleh Kementerian Pertanian, melalui Dinas tentunya, sebagai instruktur yang memberikan pelatihan kepada kelompok tani di berbagai wilayah Indonesia, khusus mengenai pendirian LKMA. Nama Albersio tercatat di Kementan sebagai instruktur golongan IV A yang menandakan levelnya sudah skala nasional.

Lantas dimana posisi Masril Koto? Masril bergabung dengan LKMA Prima Tani tahun 2008 sebagai karyawan yang ditugaskan di bagian penagihan. Namun Masril hanya setahun bertugas. Karena tidak amanah dan merugikan nasabah maupun LKMA, Masril Koto diberhentikan dengan TIDAK HORMAT oleh dewan pengurus LKMA. (Albersio memperlihat bukti pemberhentikan Masril Koto kepada saya). Tapi entah bagaimana setelah itu, tahu-tahu di tahun 2010 nama Masril Koto melambung. Ia hadir di acara Kick Andy sebagai penerima Damanon Award tahun 2010 dengan prestasi sebagai pendiri LKMA Prima Tani, banknya petani.

Albersio dan kawan-kawan tidak ambil pusing. Mereka menilai, mungkin Masril melakukannya untuk mendapatkan uang. Tapi Albersio dan kawan-kawannya mulai gerah ketika Masril menyampaikan di mesia massa kalau LKMA Prima Tani sudah tutup karena salah urus. Mereka lantas melayangkan surat keberatan kepada salah satu stasiun televisi yang menayangkan wawancara dengan Masril Koto, tapi tidak digubris. Kenyataannya, LKMA Prima Tani masih eksis dan saya melihat sendiri laporan neraca keuangannya per Maret 2014, berikut pula dengan akte-akte legal perkembangan stastus LKAM yang bertanda tangan tahun 2010, dimana di tahun itu Masril Koto sudah tidak lagi berada di LKMA Prima Tani.

Sampai sekarang profil Masril Koto masih terus menghiasi media massa-media massa nasional sebagai pendiri LKMA Prima Tani. Ia tampil menjadi seorang hero. Hari ini, secara tidak sengaja saya membaca di bagian headline detik finance menampilkan sosoknya. Saya yang secara kebetulan menemukan fakta yang berbeda dengan cerita yang diumbar Masril Koto, tergerak untuk membuka fakta ini ke publik.

Satu hal yang menjadi pertanyaan saya, apakah ketika Danamon Award menetapkan Masril Koto sebagai seorang hero, pihak panitia tidak melakukan cross check atau investigasi secara diam-diam ke lapangan? Bukan hanya sekadar menerima masukan dari orang lalu dibuat settingan yang bisa dipersiapkan untuk kepentingan syuting televisi. Kalau ya, pastilah menemukan cerita yang sama seperti saya dapatkan. Ini riil temuan lapangan tanpa settingan. Maka maaf, saya jadi meragukan kredibilitas Danamon Award.

Persoalannya, kalau Masril berbohong lalu dapat keuntungan dari kebohongannya itu, biarlah dosa ditanggungnya sendiri. Tapi kalau sampai memfitnah dan menjelekan institusi yang justru menjadi batu pijakan baginya untuk melambung namanya ke publik (dengan mengatakan LKMA Prima Tani ditutup karena salah urus), saya rasa itu sudah menyalahi hukum.

Saya jadi teringat dengan kasus Eko Ramaditya Adikara, blogger tunanetra yang sempat tersohor karena mengaku menciptakan musik games Jepang, sampai suatu saat ada yang meragukan ceritanya dan akhirnya Rama mengakui bahwa ia telah berbohong. Dia bukanlah orang yang menciptakan musik games tersebut. Rama terkenal melalui acara show Kick Andy, dan lewat kick Andy pula ia mengakui kesalahannya serta meminta maaf kepada publik.

Dalam hal ini, saya berharap Danamon Award mengkaji kembali anugerah yang diberikannya kepada Masril Koto, karena ada pihak yang dirugikan di sini, yakni para pendiri LKMA Prima tani yang sesungguhnya. Merekalah yang berhak mendapatkan penghargaan itu. Silahkan lakukan investigasi untuk membutikan siapa yang benar. Jika hasil investigasi pihak Danamon Award ternyata sama dengan cerita saya, maka selayaknyalah Danamon Award melakukan klarifikasi kehadapan publik, seperti yang dilakukan Kick Andy terhadap Eko Ramaditya Adikara yang pada akhirnya memberikan kelegaan pada yang bersangkutan. Karena ini akan menjadi benan dunia akhirat.

Semoga paparan ini membawa hikmah bagi kita semua. Saya pun menyampaikan maaf yang mendalam, bila pihak-pihak tertentu tidak nyaman dengan tulisan ini. Tidak ada maksud selain hanya ingin menguakkan sisi lain dari cerita Masril Koto yang saya percayai kebenarannya. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari segala kealfaan. Amiin.

Jakarta, 19 September 2014

Faizah Fauzan





Surat Izin Tempat Usaha, tadinya LKMA berlokasi di kantor Kecamatan



Bukti LKMA Prima Tani tidak tutup


Surat Keberatan LKAM Prima Tani yang ditujuan kepada stasiun TV yang menayangkan acara "Merajut Asa"


Pernyataan Masril Koto diberhentikan dengan tidak hormat


------------------------------------
Semoga ada yang mengusut tuntas masalah ini dan semoga ada klarifikasi dari Danamon Award, Kick Andy, dan media massa yang sudah menggoreng berita ini.
Entah siapa yang benar.
Wallahua'lam.

Tetapi ada pepatah, siapa yang menabur angin akan menuai badai atau pepatah jawa bilang: Becik ketitik, ala ketara. Sing salah bakal seleh...

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive