Kedatangan delegasi pimpinan Mitsubishi Corp bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rupanya menyinggung soal rencana investasi perusahaan asal Jepang itu untuk membangun smelter. Nilai investasi proyek itu diperkirakan mencapai 4 milliar dollar AS.
"Mereka mau bangun, itu join bersama Prancis. Nilainya kira-kira 4 miliar dollar AS. Progresnya berjalan, under construction. Masih lama selesainya," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di Sentul, Senin (8/9/2014).
Smelter yang dibangun Mitsubishi Corp diperuntukkan bagi industri nikel dan akan ditempatkan di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara. Dalam pembangunan smelter ini, Mistubishi tidak bergerak sendiri.
Pengerjaan proyek smelter ini akan berada di bawah bendera PT Weda Bay Nickel. Saham perusahaan itu dimiliki korporasi asal Prancis Eramet Group sebesar 66,6 persen, Mitsubishi Corp 30 persen, Aneka Tambang 10 persen dan PAMCO 3,4 persen.
Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha menyampaikan pihak Mitsubishi memaparkan perkembangan nilai investasi dari Mitsubishi kepada Presiden SBY Nilai investasi ini, kata dia, yang melebihi komitmen yang disepakati sebelumnya.
"Walau pun saat kunjungan SBY ke Tokyo kami hanya mengharapkan meningkat 2 kali lipat. Sekarang sebagaimana nilai investasinya melampai 3 kali lipat yang mereka janjikan," ucap Julian.
Hal senada disampaikan Hidayat. Dia mengungkapkan sejak tahun 2006, nilai investasi Mitsubishi di Indonesia mencapai 7 miliar dollar AS. Investasi paling besar dilakukan di sektor sumber daya alam di samping otomotif.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...liar.Dollar.AS
Dikutip dari: http://adf.ly/rsoiu


