Maraknya berita terorisme di berbagai kalangan masyarakat baik nasional dan internasional seharusnya menjadi perhatian khusus kepada lembaga pertahanan di Indonesia. Pemerintah jangan ceroboh untuk menindak lanjuti gerakan-gerakan dan teror yang dilakukan kelompok teroris ini. Untuk itu perlu dikaji kembali dengan cepat seksama tindakan strategis apa yang harus dilakukan agar masyarakat dapat mengerti situasi dan kondisi dalam menghadapi terorisme di Indonesia.
Video Kekerasan yang tampak di Website Resmi BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) www.bnpt.go.id mungkin menjadi salah satu kecerobohan petugas yang lalai memperhatikan dampak sosial akibat penayangan video pemenggalan kepala yang dilakukan oleh sekelompok teroris.
Jika dikaji dalam UU ITE pasal 29 yang kutipannya sebagai berikut;
Pasal 29 UU ITE
"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi."
Jika kita liat dalam hal ini BNPTmerupakan pihak lembaga penyelenggara pertahanan anti terorisme bukan perorangan dan tidak menyebarkan video tersebut untuk ditujukan kepada pribadi, namun tujuannya adalah untuk memperlihatkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh teroris.
Belum ada klarifikasi dan tanggapan perihal di cantumkannya video kekerasan tersebut dalam website resmi BNPT. Video pemenggalan kepala yang berdurasi kurang dari 2 menit itu bisa saja menjadi pemicu benturan sosial antar golongan masyarakat di Indonesia. karena belum jelas alasan mengapa ada video pemenggalan di tampilkan. Tentu masyarakat akan mencari tau terkait berita seputar video itu, jika masyarakat salah informasi dan malah terdoktrin untuk ikut dengan gerakan terorisme bisa menjadi bumerang bagi lembaga pertahanan itu sendiri.
Sumber: http://semangatnusantara.blogspot.com/
Link: http://adf.ly/s4ZwV
