Jakarta (ANTARA News) - Sistem keamanan
transportasi dengan kotak hitam atau black box
sudah diterapkan sejak lama pada pesawat,
untuk mengetahui data baik percakapan audio
maupun kondisi pesawat ketika melakukan
penerbangan.
Alat ini lazim dicari saat pesawat mengalami
masalah atau kecelakaan untuk mengetahui
detail kronologis suatu peristiwa, sehingga bisa
dilakukan evaluasi penyebab terjadinya
masalah.
Dengan mengadaptasi sistem tersebut Perum
Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia
atau akrab disingkat DAMRI mulai menerapkan
sistem black box pada setiap unit armadanya.
"Untuk peningkatan pelayanan keamanan kami
menerapkan alat black box pada armada DAMRI
yang terbaru," kata Triwahyono Edi selaku
Asisten Senior Manager Teknologi Informasi
Perum DAMRI ketika ditemui Antaranews baru-
baru ini.
Perangkat ini bisa memantau kondisi di luar dan
di dalam kabin bus melalui real time audio-visual
dengan data terekam.
Tracking atau jejak jalur yang dilalui unit bus
dapat dilihat melalui monitor yang ada pada
setiap pos-pos pengawasan operasional di
pangkalan DAMRI.
Seperti pada pesawat, kondisi mesin,
temperatur dan kecepatan pada setiap bus
dapat dipantau melalui perangkat black box ini.
Bedanya, kemampuan pengembangan jaringan
sinyal dan radio komunikasi pada pesawat lebih
kompleks dan lengkap, karena selalu terhubung
dengan menara pengawas bandara.
Tapi, black box pada bus DAMRI punya kelebihan
dibanding black box pesawat, yaitu merekam
visual real time.
Setiap bus DAMRI yang dilengkapi alat tersebut
memiliki monitor sebagai pemandu jalur.
Setiap black box sudah dilengkapi dengan
sistem Global Positioning System (GPS),
sehingga ketika bus keluar jalur utama atau
mencari jalur alternatif bisa dipantau baik dari
monitor pusat atau monitor di pos operasional.
"Sampai saat ini perangkat kotak hitam sudah
dikembangkan pada 70 Armada yang baru,
walaupun belum semua perangkat belum
bekerja secara maksimal," kata Triwahyono.
Kinerja Sistem
Perangkat black box pada DAMRI berwarna
hitam, berukuran sebesar kotak susu ukuran
besar, mempunyai banyak channel kabel di
setiap sisinya, alat ini terpasang pada
dashboard di dekat kontrol sopir.
Letak dari black box bisa disesuaikan sesuai
dengan bentuk dan kinerja mesin di setiap
armada, karena tidak semua bus mempunyai
prototype yang sama.
Sistem pelacakan dan transmisi menggunakan
Global System for Mobile (GSM) seperti chip
pada kartu handphone untuk mengirimkan
setiap data informasi pada armada.
Terdapat beberapa CCTV atau kamera
pengawas di dalam dan luar kabin, berfungsi
untuk memantau keadaan penumpang beserta
kru termasuk sopir di dalamnya untuk
dipancarkan secara real time atau langsung
kepada pos operasional.
Kondisi jalanan juga dapat dilihat langsung
melalui kamera di depan sehingga suatu data
akan terekam secara lengkap dan detail serta
kronologis.
Selain itu, posisi bus dapat dilacak melalui GPS
yang ada, serta beberapa kinerja mesin utama
dapat dipantau melalui data yang terhubung
dengan perangkat black box termasuk
kecepatan dan temperaturnya.
"Mirip seperti pesawat,semua data yang ada
pada armada dari mulai pencitraan visual,
percakapan sopir, kinerja mesin dan tracking
GPS akan terekam otomatis selama tujuh hari
secara periodik di dalam perangkat black box,"
tuturnya.
Data dalam perangkat akan terhapus secara
otomotis pada hari ke delapan, namun back up
dari rekaman dapat disimpan sesuai kebutuhan
di pos operasional.
Perlengkapan ini sudah terpasang pada armada
DAMRI jurusan antar kota antarprovinsi dan
beberapa unit yang ada di kota Jakarta.
Triwahyono mengatakan perangkat sudah ada
di bus jurusan Jakarta jalur angkutan bandara
di setiap armada terbaru, sedangkan di luar
Jakarta sudah tersedia pada Jakarta-
Purworejo, Jakarta-Cilacap, Jakarta-
Yogyakarta, sebagian armada Gambir-
Lampung.
Selain itu perangkat black box juga terdapat di
bus jurusan Bandung-Kuningan dan Bandung-
Indramayu.
"Jika masyarakat ingin melihat langsung,
sistem ini juga diterapkan pada busway koridor
satu, delapan dan 11 yang armadanya milik
Perum DAMRI," katanya sambil memperlihatkan
jalur GPS pada layar monitor.
Program pemasangan perangkat sistem
keamanan ini baru dimulai pada pertengahan
tahun 2013.
"Sebenarnya ini sudah rencana lama, tapi baru
bisa kami laksanakan pada 2013 karena
pemilihan tender instalasi haruslah teliti dan
detail," ujarnya.
Semua komponen didatangkan dari Tiongkok,
tetapi perakitan dan pengembangan sistem
sendiri dilakukan oleh perusahaan lokal
Indonesia.
Hambatan dari black box ini adalah jaringan
GSM yang terpasang tidak semuanya
terpantau, untuk beberapa titik sinyal
terkadang bisa hilang karena keadaan
wilayahnya.
"Jaringan masih seperti handphone walau
sudah terbantu Wi-Fi terkadang sinyal bisa
hilang jika melalui titik-titik lemah jaringan
seperti hutan atau pegunungan," kata
Triwahyono.
Biaya operasional untuk memasang black box
beserta dengan pengelolaannya masih dikaji
ulang untuk mengembangkan sistem lebih baik
lagi.
"Untuk menyebut angka saya kurang tahu,
karena biaya harus dihitung dari pembelian unit
perangkat hingga instalasi real time dengan
servernya," jelasnya.
Tujuan
Ide awal pemasangan black box menurut
Triwahyono berawal dari keinginan DAMRI
untuk meningkatkan pelayanan secara maksimal
baik dari segi kenyamanan dan keamanan.
"Hal ini berawal dari keinginan kami dalam
meningkatkan keamanan dalam transportasi,
terutama jalur darat," katanya.
Ia menjelaskan bahwa banyaknya kasus
kecelakaan transportasi di Indonesia terkadang
tidak diketahui kronologinya secara pasti,
kesalahan teknis atau kelalaian manusia.
"Evaluasi dan pengawasan terhadap kondisi
mesin beserta sumber daya manusianya bisa
mencegah kecelakaan terjadi," kata
Triwahyono.
Beberapa sopir bus DAMRI juga mengatakan
penerapan inovasi pada sistem keamanan ini
bisa membantu mereka dalam melaksanakan
tugas.
"Pasti merasa terbantu lah, terutama jika
terjadi apa-apa mungkin bisa membantu kami
dalam menjelaskan kronologi peristiwa," kata
Rahmad sopir bus DAMRI jurusan Gambir-
Soekarno Hatta.
Rahmad mengatakan, black box membuat
pekerjaannya lebih mudah karena kini ada GPS
dan radio yang terhubung dengan pos
operasional terdekat.
"Terkadang saya bisa menghubungi pos jika ada
masalah pada mesin atau laporan
keterlambatan karena macet di jalan,"
katanya.
Sementara itu, dari sisi penumpang Dewa
mengatakan baru mengetahui adanya black box
yang terpasang pada bus yang disewanya.
"Saya baru tahu hal ini, tapi berarti ini adalah
kemajuan di dunia bus, sebagai penumpang
saya juga lebih tenang karena kondisi bus terus
dipantau," kata Dewa penumpang bus DAMRI
jurusan Gambir-Lampung.
http://m.antaranews.com/berita/45350...ngan-black-box
bagislah semoga bus lain juga memakai kotak hitam
Link: http://adf.ly/s2clW