![[imagetag]](http://kaskus.co.id/images/2013/11/20/6120014_20131120075018.jpg)
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott (kiri) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbicara usai jumpa pers bersama di Jakarta pada September 2013.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott (kiri) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbicara usai jumpa pers bersama di Jakarta pada September 2013. (sumber: AFP)
Canberra - Perdana Menteri Australia menolak meminta maaf terkait aksi penyadapan badan intelijen negara itu terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri Indonesia.
"Semua pemerintahan mengumpulkan informasi dan ...setiap pemerintahan tahu bahwa pemerintahan yang lain juga mengumpulkan informasi," kata Abott dalam pidatonya di hadapan parlemen Australia, Selasa (19/11).
"Jangan harap Australia akan meminta maaf karena telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi negara baik sekarang maupun di masa lalu," tegas dia.
Demikian juga negara lain, lanjut Abbott, tidak akan meminta maaf karena mengambil tindakan serupa dengan yang dilakukan oleh pemerintahnya.
Pidato itu disampaikan setelah SBY, via akun Twitter-nya, mengungkapkan penyesalannya terhadap Abbott yang dinilai menganggap remeh aksi penyadapan di antara kedua negara sahabat itu.
Adapun Indonesia sudah memanggil pulang duta besarnya dari Australia dan menuntut penjelasan resmi Canberra soal laporan penyadapan yang dibocorkan Edward Snowden, buronan AS yang dicari karena membocorkan rahasia-rahasia intelijen AS ke publik.
Penulis: Liberty Jemadu/BER
Sumber:Sydney Morning Herald
http://www.beritasatu.com/dunia/1508...dapan-sby.html


