SITUS BERITA TERBARU

[BEGO]Tokoh Muslim Indonesia di AS Sesalkan Obama Diam Soal Penembakan di Chapel Hill

Friday, February 13, 2015
Laporan dari AS Tokoh Muslim Indonesia di AS Sesalkan Obama Diam Soal Penembakan di Chapel Hill Shohib Masykur - detikNews Tokoh Muslim Indonesia di AS Sesalkan Obama Diam Soal Penembakan di Chapel Hill Shamsi Ali (Rengga/ detikcom) Penembakan 3 Muslim di AS Washington, - Hingga hari ketiga pasca-terjadinya penembakan tiga warga muslim di Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat, Presiden Barack Obama belum mengeluarkan pernyataan resmi. Hal ini berbeda dengan kasus-kasus lain yang serupa, di mana Obama dengan cepat memberikan pernyataan. "Sangat disayangkan Presiden Obama belum memberikan pernyataannya yang mengutuk kejadian tersebut seperti terjadi di kasus penembakan yang lain," kata tokoh muslim Indonesia di AS, Muhammad Shamsi Ali, kepada detikcom, Jumat (13/2/2015). Dia menambahkan, diamnya Obama menurutnya lebih dikarenakan faktor agama, yaitu fakta bahwa ketiga korban adalah muslim. "Saya kira ini karena faktor agama, bukan karena faktor yang lain," ucapnya. Menurut Ustad Shamsi, seyogyanya Presiden Obama menyampaikan bela sungkawa dan mengutuk kejadian tersebut sebagaimana dia lakukan dalam kasus-kasus penembakan yang lain. Ketiga korban adalah warga Amerika seperti yang lain. "Mereka lahir dan besar di Amerika, dan memberikan kontribusi pada komunitasnya. Mereka mencintai Amerika. Presiden Obama sebagai pemimpin dari sebuah negara yang berasaskan keadilan seharusnya berlaku adil," kata pria kelahiran Sulawesi Selatan 47 tahun lalu ini. .   (news.detik.com) Begonya si shame is ali ini kasus kriminal biasa tapi seakan-akan harus heboh karena korbannya 3 warga muslim ini rebutan parkir antar psycho dengan tetangganya yang nyolot Kamis, 12 Februari 2015 | 13:32 Email Tersangka Penembak 3 Muslim di AS Sempat Ribut soal Parkir Tokoh Muslim Indonesia di AS Sesalkan Obama Diam Soal Penembakan di Chapel Hill (Kanan-kiri) Deah Barakat dan istrinya, Yusor Mohammad, bersama adik Yusor, Razan Mohammad Abu-Salha. (sumber: ABC News) North Carolina - Tersangka penembakan mati terhadap tiga mahasiswa di North Carolina, Amerika Serikat, sempat mengalami perselisihan soal tempat parkir dengan salah satu korban. Craig Stephen Hicks (46) dijerat dengan tiga tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan ditahan tanpa uang jaminan, Rabu (12/2). Istrinya, Karen Hicks, mengatakan dia terkejut dengan berita soal insiden nahas tersebut dan yakin insiden itu tidak berhubungan dengan masalah agama. "Kami menikah selama tujuh tahun dan itu adalah satu hal yang saya tidak ketahui tentangnya," kata Karen Hicks. "Dia sering berjuang di laman Facebooknya bagi hak-hak banyak orang--bagi pernikahan sesama jenis, aborsi, ras. Saya tahu, itu hanya salah satu dari banyak hal yang saya ketahui tentangnya, bahwa setiap orang setara." Pengacara Hicks, Rob Maitland, mengatakan kliennya memiliki "permasalahan yang sudah berjalan lama" yaitu soal lahan parkir, dan tidak ada hubungannya dengan keyakinan agama korban. "Sayangnya, para korban ini berada pada waktu yang salah di tempat yang salah," kata Maitland. "Investigasi awal kami mengindikasikan bahwa aksi (penembakan) itu dimotivasi oleh sengketa sesama tetangga yang terus terjadi soal parkir," demikian pernyataan Kepolisian Chapel Hill. "Hicks bekerja sama dengan para penyelidik dan informasi lebih lanjut akan dirilis kemudian." Awalnya, polisi menyelidiki apakah penembakan itu terkait dengan kejahatan kebencian karena ketiga korban adalah Muslim. "Kami tidak memiliki informasi bahwa ini adalah kampanye yang mengincar warga Muslim di North Carolina," kata Jaksa North Carolina, Ripley Rand. Dua korban--Deah Barakat (23), mahasiswa tingkat dua di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas North Carolina, dan Yusor Mohammad (21), calon mahasiswi kedokteran gigi--baru menikah. Sementara adik perempuan Mohammad, Razan Mohammad Abu-Salha, adalah mahasiswi tingkat dua di North Carolina State University di Raleigh yang sedang mengunjungi kakaknya. Insiden penembakan dilaporkan, Selasa (11/2) setelah pukul 5 sore di Kondominium Finley Forest di Chapel Hill, timur Universitas North Carolina. Farris Barakat, saudara laki-laki Deah Barakat, mengatakan awalnya Hicks telah mengkonfrontasi saudara laki-lakinya soal pertengkaran mengenai tempat parkir. Namun, dia mengatakan tidak pernah mendengar Hicks membuat pernyataan soal anti-Muslim. Saat Farris Barakat mengunjungi saudara laki-lakinya, Hicks berteriak kepadanya dan mengatakan bahwa dia parkir di tempat yang salah. Farris mengatakan, dia mencoba merespons dengan tenang karena tidak ingin membuat Hicks bertambah marah. Hal serupa, katanya, juga dilakukan saudara laki-lakinya yang memperlakukan Hicks dengan sopan. Hicks pernah muncul di rumah Barakat dan Mohammad dengan membawa senjata di pinggangnya, dan Mohammad mengatakan dia takut terhadap Hicks, kata Farris Barakat. Penulis: Febriamy Hutapea/FEB Sumber:ABC News 1  Saksinya sekarang saudara lelaki korban Tokoh Muslim Indonesia di AS Sesalkan Obama Diam Soal Penembakan di Chapel HillWarga North Carolina yang tinggal di kondominium, Finley Forest, Chapel Hill, Michael Nam, juga pernah mengalami masalah dengan tersangka Craig Stephen Hicks soal parkir. Ia pernah parkir di tempat parkir dengan tulisan "reserved" atau sudah dipesan dengan cat putih yang hampir pudar. Namun Hicks tiba-tiba keluar dari apartemennya dengan senjata di pinggang November lalu sekitar pukul 04:00 sore waktu setempat. Tokoh Muslim Indonesia di AS Sesalkan Obama Diam Soal Penembakan di Chapel Hill "Saya terkejut, dan masih bertanya-tanya, apa benar ini (sikap Hicks). Saya mengatakan saya tidak takut dengan senjatamu namun mengapa harus dibawa (senjata)," kata Nam. Mereka bertengkar soal tempat parkir itu dan Hicks menunjukkan tempat parkir di kondominium dan menunjuk tempat di mana orang bisa parkir dan tempat mana yang sudah dipesan. Nam akhirnya kesal dan memindahkan mobilnya. BBQ  nah kalo yang tak nyolot tak ditembak tuh ............... Link: http://adf.ly/11ja8m
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive