TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK P) terutama yang aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berduka cita mendengar temannya, Rizal Sahputra, termasuk dalam korban awan panas erupsi Gunung Sinabung, Sabtu (1/2/2014) siang.
Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIK P Austin Antariksa Tumengkol mengatakan, siang tadi ia dan pengurus BEM mau berkumpul untuk membahas acara penggalangan dana untuk korban erupsi Sinabung. Tiba-tiba, mereka mendapat kabar bahwa kemungkinan Rizal Sahputra dan Thomas Sembiring Meliala termasuk korban awan panas.
"Mahasiswa yang perempuan menangis. Banyak yang hanya terdiam setelah mendengar kabar itu. Yang lainnya sibuk menelpon mencari kabar," katanya via telepon.
Menjelang malam, mereka mendapat informasi bahwa jenazah Jack, panggilan Rizal, sudah diidentifikasi forensik RSUD Kabanjahe. Adapun Thomas Sembiring masih belum jelas kabarnya.
"Teleponnya aktif saat dihubungi, tapi tidak diangkat. Jadi saya positive thinking saja. Tadi ada wartawan yang bertugas di Karo yang juga wartawan STIK P bilang kalau salah satu jenazah di rumah sakit adalah Thomas. Saya juga masih bingung," katanya.
Ia dan pengurus BEM STIK P awalnya berencana berangkat ke Karo malam ini. Namun ternyata jenazah Jack sudah dibawa ke Medan.
Menurut Austin, Thomas dan Jack sedang mengambil gambar untuk acara penggalangan dana untuk membantu pengungsi erupsi Sinabung.
"Konsep penggalangan dananya mereka mengamen di jalan. Lalu nanti ada pemutaran film dan lelang foto yang rencananya akan diselenggarakan akhir Februari ini. Sebenarnya program ini masih rencana kasar dan belum disetujui pimpinan kampus. Tapi mereka berangkat dengan inisiatif dan kreativitas mereka sendiri," ujarnya. (ton/tribun-medan.com)
sumber
pokoknya turut berduka cita gan
Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIK P Austin Antariksa Tumengkol mengatakan, siang tadi ia dan pengurus BEM mau berkumpul untuk membahas acara penggalangan dana untuk korban erupsi Sinabung. Tiba-tiba, mereka mendapat kabar bahwa kemungkinan Rizal Sahputra dan Thomas Sembiring Meliala termasuk korban awan panas.
"Mahasiswa yang perempuan menangis. Banyak yang hanya terdiam setelah mendengar kabar itu. Yang lainnya sibuk menelpon mencari kabar," katanya via telepon.
Menjelang malam, mereka mendapat informasi bahwa jenazah Jack, panggilan Rizal, sudah diidentifikasi forensik RSUD Kabanjahe. Adapun Thomas Sembiring masih belum jelas kabarnya.
"Teleponnya aktif saat dihubungi, tapi tidak diangkat. Jadi saya positive thinking saja. Tadi ada wartawan yang bertugas di Karo yang juga wartawan STIK P bilang kalau salah satu jenazah di rumah sakit adalah Thomas. Saya juga masih bingung," katanya.
Ia dan pengurus BEM STIK P awalnya berencana berangkat ke Karo malam ini. Namun ternyata jenazah Jack sudah dibawa ke Medan.
Menurut Austin, Thomas dan Jack sedang mengambil gambar untuk acara penggalangan dana untuk membantu pengungsi erupsi Sinabung.
"Konsep penggalangan dananya mereka mengamen di jalan. Lalu nanti ada pemutaran film dan lelang foto yang rencananya akan diselenggarakan akhir Februari ini. Sebenarnya program ini masih rencana kasar dan belum disetujui pimpinan kampus. Tapi mereka berangkat dengan inisiatif dan kreativitas mereka sendiri," ujarnya. (ton/tribun-medan.com)
sumber
pokoknya turut berduka cita gan