BANYUWANGI, KOMPAS.com � Ada-ada saja cara calon anggota legislatif (caleg) untuk menarik perhatian masyarakat. Salah satunya dilakukan oleh Mandiri Ratu Warang Agung, caleg DPRD di Daerah Pemilihan (Dapil) I Banyuwangi, yang maju dari Partai Keadilan Sejahtera.
Dia mencetak 100 poster dengan foto diri terbalik. Warang Agung mengaku bahwa dia membutuhkan sesuatu yang berbeda untuk menarik perhatian masyarakat.
"Foto ini punya makna bahwa saya siap jungkir balik untuk melayani masyarakat Banyuwangi," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2014).
"Foto terbalik ini banyak mengundang perhatian dan komentar orang. Ada yang menganggap foto terbalik merupakan syarat dari dukun biar menang. Bahkan ada yang bilang, belum jadi anggota dewan saja sudah gila. Saya menanggapinya santai saja karena memang makna sebenarnya ya saya siap jungkir balik untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ungkap lulusan Teknik Arsitektur ITN Malang tersebut.
Laki-laki kelahiran 8 Juni 1975 itu menuturkan, dia meniti karier politik sejak tahun 1999 di PKS.
"Saat itu saya hanya menjadi kader biasa. Kemudian pada tahun 2003, saya masuk ke dalam struktur pengurus PKS, yaitu Ketua Bidang Sosial, dan tahun 2006 menjadi Sekretaris Umum. Sejak 2007 sampai sekarang, saya mendapatkan amanah menjadi Ketua Umum DPD PKS Banyuwangi selama dua periode berturut-turut," tutur lelaki yang beralamat di Perumahan Kebalenan Baru 1 J/16 Banyuangi.
Kepada Kompas.com, Warang Agung mengaku bahwa ini merupakan kali ketiga ia mencalonkan diri. "Semoga saja tahun ini saya bisa lolos," ucapnya.
Ia mengaku sudah menghabiskan sekitar Rp 80 juta untuk biaya menjadi caleg. "(Biaya) terbanyak untuk sosialisasi kepada masyarakat, biaya konsumsi, dan juga biaya pengganti bensin untuk warga pada saat melakukan pertemuan," ujarnya.
Pria yang berprofesi sebagai arsitek ini menargetkan mengunjungi 5 sampai 6 rumah dalam satu hari, dengan 2 sampai 3 titik pertemuan di dapilnya, yang berada di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, dan Licin.
"Saya lebih mengutamakan kunjungan ke wilayah-wilayah terpencil daripada wilayah kota sini. Hampir sebagian besar warga yang saya temui mengungkapkan kekecewaannya kepada anggota Dewan yang terpilih, yang selalu lupa dengan janjinya. Insya Allah, saya akan amanah seperti gambar foto saya yang terbalik, siap untuk jungkir balik melayani masyarakat Banyuwangi," pungkasnya.
Sumber http://regional.kompas.com/read/2014...k.untuk.Rakyat
Dia mencetak 100 poster dengan foto diri terbalik. Warang Agung mengaku bahwa dia membutuhkan sesuatu yang berbeda untuk menarik perhatian masyarakat.
"Foto ini punya makna bahwa saya siap jungkir balik untuk melayani masyarakat Banyuwangi," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2014).
"Foto terbalik ini banyak mengundang perhatian dan komentar orang. Ada yang menganggap foto terbalik merupakan syarat dari dukun biar menang. Bahkan ada yang bilang, belum jadi anggota dewan saja sudah gila. Saya menanggapinya santai saja karena memang makna sebenarnya ya saya siap jungkir balik untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ungkap lulusan Teknik Arsitektur ITN Malang tersebut.
Laki-laki kelahiran 8 Juni 1975 itu menuturkan, dia meniti karier politik sejak tahun 1999 di PKS.
"Saat itu saya hanya menjadi kader biasa. Kemudian pada tahun 2003, saya masuk ke dalam struktur pengurus PKS, yaitu Ketua Bidang Sosial, dan tahun 2006 menjadi Sekretaris Umum. Sejak 2007 sampai sekarang, saya mendapatkan amanah menjadi Ketua Umum DPD PKS Banyuwangi selama dua periode berturut-turut," tutur lelaki yang beralamat di Perumahan Kebalenan Baru 1 J/16 Banyuangi.
Kepada Kompas.com, Warang Agung mengaku bahwa ini merupakan kali ketiga ia mencalonkan diri. "Semoga saja tahun ini saya bisa lolos," ucapnya.
Ia mengaku sudah menghabiskan sekitar Rp 80 juta untuk biaya menjadi caleg. "(Biaya) terbanyak untuk sosialisasi kepada masyarakat, biaya konsumsi, dan juga biaya pengganti bensin untuk warga pada saat melakukan pertemuan," ujarnya.
Pria yang berprofesi sebagai arsitek ini menargetkan mengunjungi 5 sampai 6 rumah dalam satu hari, dengan 2 sampai 3 titik pertemuan di dapilnya, yang berada di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, dan Licin.
"Saya lebih mengutamakan kunjungan ke wilayah-wilayah terpencil daripada wilayah kota sini. Hampir sebagian besar warga yang saya temui mengungkapkan kekecewaannya kepada anggota Dewan yang terpilih, yang selalu lupa dengan janjinya. Insya Allah, saya akan amanah seperti gambar foto saya yang terbalik, siap untuk jungkir balik melayani masyarakat Banyuwangi," pungkasnya.
Sumber http://regional.kompas.com/read/2014...k.untuk.Rakyat