Perayaan Natal tahun 2013 sudah berlalu dan memang rekatif berjalan kondusif, aman dan khikmat bagi umat yang merayakannya. Tidak ada lagi ada terror yang mengancam keberlangsungan Natal di Indonesia walaupun ada sedikit kejadian-kejadian di beberapa daerah yang menganggu perayaan Natal.
Seperti dengan kondisi perayaan Natal di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dinodai oleh pembakaran pos polisi oleh sekelompok orang. Dari data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, pengrusakan dan pembakaran pos polisi ini terjadi setelah massa tidak terima atas kematian salah seorang warganya.
Kejadian bermula sekitar pukul 14.45 WIT di Jalan Kemiri Sentani depan sebuah ruko empat ketika sebuah pos polisi dirusak dan dibakar masyarakat dan pemuda yang sedang mengantar jenazah Simon Sokoy yang adalah putra Serda Richardo Sokoy dari Kodim 1701/Jayapura. Dalam perjalanan ke pemakaman umum di Kemiri Sentan, 300 orang ikut mengiringi Simon Sokoy yang dibawa mobil ambulans milik Rumah Sakit Yowari.
Beruntung tak ada korban dalam kejadian ini. Namun pos polisi tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah lantaran semua kaca dan pintu sudah tampak hancur dan berserakan. Sedangkan pos polisi di depan masjid 751/R mengalami rusak parah dan sempat dibakar massa, tetapi api masih dapat dipadamkan oleh anggota Kodim 1701/Jayapura bersama masyarakat yang tinggal di sekitar pos polisi.
Memang sangat di sayangkan pembakaran pos polisi di Sentani itu, oknum-oknum yang tak bertanggung jawab masih saja berprilaku se enaknya. Masyarakat Papua khususnya di Sentani harus waspada terhadap provokasi-provokasi yang dapat memicu konflik susulan.
Masyarakat beserta aparat keamanan bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban daerahnya untuk meningkatkan kondusifitas di Sentani demi menyambut tahun baru 2014 agar berlangsung aman dan damai.