malam gan, ane ada pandangan politik,
siapa tau bisa jdi obrolan malam sebelum tidur
dimulai dari berita ini yah gan:
[QUOTE]
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Joko Widodo menanggapi survey
Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia soal 12 nama yang bisa
menandingnya soal popularitas.
[bold]"Menurut saya, semakin banyak pilihan, akan semakin baik untuk rakyat, untuk
masyarakat," [bold] ujar Jokowi ke wartawan di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu
(29/12/2013) siang.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa publik jangan mengait-ngaitkan
dirinya dengan sejumlah nama tersebut sebagai lawan politik. Menurutnya,
komunikasi yang dijalinnya dengan sejumlah nama tersebut sudah terjalin sangat
baik. "Iya, ini bukan urusan lawan. Jadi jangan dikait-kaitkan. Kita itu semuanya
kawan baik. Kok bertanding-tanding," ucap Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta itu juga menegaskan agar dirinya tak melulu disebut-
sebut maju menjadi calon presiden. Menurutnya, hal itu telah diserahkan kepada
keputusan PDI-Perjuangan.
Survei dari Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menyebut, ada 12
nama yang mampu menandingi nama Jokowi.
Mereka yaitu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (7,38 poin), Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (7,28 poin), Rektor Universitas Paramadina Anies
Basweidan (7,04 poin), pengusaha Chairul Tanjung (6,43 poin), Ketua KPK Abraham
Samad (6,42 poin), Dirut PT KAI Ignatius Jonan (6,40 poin), Dirut PT Garuda
Emirsyah (6,32 poin), Menteri Keuangan Chatib Basri (6,30 poin), Wakil Menteri
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko
Prasojo (6,10 poin) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (5,32 poin).
sumber : k*mpas.com
[QUOTE]
gini gan diawal demokrasi ini memang kita baru belajar, pada suatu hari nanti keputusan itu hanya diawali oleh dua pertimbangan, contoh :
1. ya atw tdk
2. bbm naik ataw tidak
3. bp migas d hapus ataw tidak
4. tarif angkot naik ataw tidak
5. impor sapi ataw tidak
6. dsb nyalah
maksud ane di senayan sono pasti pada bikin koalisi jg, kagak ada yg ngak milih, yg abstein malah tambah kacau gan artinya ngak mikirin rakyat, kan?
lanjut,
banyakanya calon presiden yg mesti dipilih malah bikin pusing, memilih pemimpin bagi rakyat kecil, yg sebulan gajinya hanya 1,5 jt itu contohnya seperti ini
a :ane
b:sopir ane (aco namanya)
di hari pemilihan
a : aco siapa ko tusuk tdi?
b : nomor 6
a : siapa itu?, pasangan yg mana?
b : siapa kah itu yg pake songkok
a : (perasaan semua photo pasangan pake songkok deh)
kenapa pilih yg itu co?
b: tdi pas mau nyoblos dikasi sarung, baru disuruh tusuk no 6, begitu saja
a : ooooooo
dari sini gan ane punya pandangan politik itu, seperti proyek gan, bukan lagi memilih karena keinginan orang banyak, apa lagi dengan banyaknya capres, maka masa bodohlah para pemilih itu, yg penting dapat sarung, sip coblos
di sisi atas yg penting sudh paket dapat nomor, sip langsung cetak panflet, proyek penusukan gambar siap dilaksanakan,
kenapa jg ane yakin skli seperti itu, karna perbandingan orang seperti sopir ane pasti lebih banyak kuantitasnya dibanding pemilih pinter.
maksud ane apakah capres yg banyak itu sengaja gan.?, karna yg diatas udah pada tau watak pemilih karna imbalan itu
pan nati putaran kedua nanti bakal pada koalisi tuh yg punya suara sedikit2, yg ada buntutnya kita cumn di suruh milih antara no 1 atau no. 2, kan
sekian dari ane gan, selamat dah buat yg niatnya poll banget buat nyapres, semoga bisa jdi presiden 2014-2019
sory kalo berantakan gan
siapa tau bisa jdi obrolan malam sebelum tidur
dimulai dari berita ini yah gan:
[QUOTE]
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Joko Widodo menanggapi survey
Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia soal 12 nama yang bisa
menandingnya soal popularitas.
[bold]"Menurut saya, semakin banyak pilihan, akan semakin baik untuk rakyat, untuk
masyarakat," [bold] ujar Jokowi ke wartawan di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu
(29/12/2013) siang.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa publik jangan mengait-ngaitkan
dirinya dengan sejumlah nama tersebut sebagai lawan politik. Menurutnya,
komunikasi yang dijalinnya dengan sejumlah nama tersebut sudah terjalin sangat
baik. "Iya, ini bukan urusan lawan. Jadi jangan dikait-kaitkan. Kita itu semuanya
kawan baik. Kok bertanding-tanding," ucap Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta itu juga menegaskan agar dirinya tak melulu disebut-
sebut maju menjadi calon presiden. Menurutnya, hal itu telah diserahkan kepada
keputusan PDI-Perjuangan.
Survei dari Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menyebut, ada 12
nama yang mampu menandingi nama Jokowi.
Mereka yaitu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (7,38 poin), Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (7,28 poin), Rektor Universitas Paramadina Anies
Basweidan (7,04 poin), pengusaha Chairul Tanjung (6,43 poin), Ketua KPK Abraham
Samad (6,42 poin), Dirut PT KAI Ignatius Jonan (6,40 poin), Dirut PT Garuda
Emirsyah (6,32 poin), Menteri Keuangan Chatib Basri (6,30 poin), Wakil Menteri
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko
Prasojo (6,10 poin) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (5,32 poin).
sumber : k*mpas.com
[QUOTE]
gini gan diawal demokrasi ini memang kita baru belajar, pada suatu hari nanti keputusan itu hanya diawali oleh dua pertimbangan, contoh :
1. ya atw tdk
2. bbm naik ataw tidak
3. bp migas d hapus ataw tidak
4. tarif angkot naik ataw tidak
5. impor sapi ataw tidak
6. dsb nyalah
maksud ane di senayan sono pasti pada bikin koalisi jg, kagak ada yg ngak milih, yg abstein malah tambah kacau gan artinya ngak mikirin rakyat, kan?
lanjut,
banyakanya calon presiden yg mesti dipilih malah bikin pusing, memilih pemimpin bagi rakyat kecil, yg sebulan gajinya hanya 1,5 jt itu contohnya seperti ini
a :ane
b:sopir ane (aco namanya)
di hari pemilihan
a : aco siapa ko tusuk tdi?
b : nomor 6
a : siapa itu?, pasangan yg mana?
b : siapa kah itu yg pake songkok
a : (perasaan semua photo pasangan pake songkok deh)
kenapa pilih yg itu co?
b: tdi pas mau nyoblos dikasi sarung, baru disuruh tusuk no 6, begitu saja
a : ooooooo
dari sini gan ane punya pandangan politik itu, seperti proyek gan, bukan lagi memilih karena keinginan orang banyak, apa lagi dengan banyaknya capres, maka masa bodohlah para pemilih itu, yg penting dapat sarung, sip coblos
di sisi atas yg penting sudh paket dapat nomor, sip langsung cetak panflet, proyek penusukan gambar siap dilaksanakan,
kenapa jg ane yakin skli seperti itu, karna perbandingan orang seperti sopir ane pasti lebih banyak kuantitasnya dibanding pemilih pinter.
maksud ane apakah capres yg banyak itu sengaja gan.?, karna yg diatas udah pada tau watak pemilih karna imbalan itu
pan nati putaran kedua nanti bakal pada koalisi tuh yg punya suara sedikit2, yg ada buntutnya kita cumn di suruh milih antara no 1 atau no. 2, kan
sekian dari ane gan, selamat dah buat yg niatnya poll banget buat nyapres, semoga bisa jdi presiden 2014-2019
sory kalo berantakan gan
