Berita ini tak bisa dilupakan begitu saja gan, krn sdh merenggut 18 nyawa hanya karena satu kesalahan supir yg ngebut dalam kondisi ramai. Peristiwa ini harus jd pelajaran utk kita semua
Pasuruan - Kapolri Jendral Sutarman menyayangkan kecelakaan maut antara pickup dan truk yang menewaskan 18 orang di Jalan Curah Tulis, Tongas, Probolinggo. Sutarman berharap kejadian itu menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Polri akan melakukan penyidikan dan sekaligus untuk pembelajaran bagi masyarakat agar tidak lagi menjadikan kendaraan bak untuk kepentingan angkutan manusia," kata Sutarman saat Penutupan Pendidikan Brimob di Pusdik Brimob Watukosek, Gempol, Pasuruan, Senin (30/12/2013).
Sutarman menyayangkan tidak adanya tindakan dari petugas terhadap pelanggaran lalu-lintas dalam bentuk menggunakan kendaraan bak terbuka untuk manusia sebelum kejadian. Namun ia juga memaklumi karena bisa saja sebuah pelanggaran lepas dari pantauan petugas.
"Sedari awal harus kita tindak, harus kita ingatkan. Ini (pikap) datangnya dari satu daerah, mungkin dari kampung, belum ketahuan petugas sehingga dia masuk ke jalan akhirnya bertabrakan yang mengakibatkan fatal," jelas mantan Kabareskrim ini.
Peristiwa tersebut, kata dia, seharusnya juga bisa menjadi pelajaran bagi anggota Polri yang bertugas di lapangan.
"Semua personel yang bertugas di titik-titik pelayanan masyarakat, apabila menenukan itu (pelanggaran) harus diperingatkan," tandasnya.
Sabtu (28/12) kemarin, sebuah kecelakaan maut terjadi di Tongas, Probolinggo. Mobil pikap Mitsubishi T 120 SS bernopol B 2625 XCU ini membawa rombongan yang hendak melayat ke Pasuruan.
Ia menyalip 3 kendaraan dan mengambil lajur dari arah berlawanan, dan dari depan melintas truk gandeng, sehingga terjadi tabrakan. Tabrakan ini menyebabkan 18 orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Jakarta - Sopir pick up, Slamet, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Probolinggo. Karena Slamet meninggal, maka polisi akan menghentikan penyidikan kasus tersebut.
"Sesuai prosedur memang demikian," kata Kombespol Awi Setiyono saat dihubungi detikcom, Minggu (29/12/2013).
Kabid Humas Polda Jatim itu mengatakan, ke depannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bisa jadi dikeluarkan dengan melihat situasi yang ada. Meski demikian polisi tetap melakukan pemberkasan kasusnya.
"Berkas dilengkap dan menyita barang bukti," ujar Awi.
Pemberkasan, lanjut Awi, diperlukan untuk bahan evaluasi menghadapi kasus serupa. Dan diharapkan polisi bisa belajar dan bertindak tegas terhadap kasus serupa.
"Pak kakorlantas menginstruksikan agar menindak tegas kendaraan bak terbuka yang mengangkut orang," tandas Awi.
Merdeka.com - Kecelakaan 'adu banteng' maut antara mobil pikap Mitsubishi T120 SS warna hitam Nopol B 2625 XCU dengan truk Fuso gandeng nomor polisi P 8568 UL, itu terjadi pada Sabtu (28/12) sore. Akibat kecelakaan sebanyak 18 orang meninggal dan 14 lagi luka-luka.
Berikut ini kronologi kecelakaan maut tersebut. Mobil pikap melaju di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, dari arah Probolinggo-Pasuruan-Surabaya. Mobil tersebut mengangkut 32 penumpang rombongan pelayat.
Sampai di Km 36, Jalan Raya Curah, kendaraan itu menyalip kendaraan jenis Xenia di depannya, dan sudah berada di lajur kanan. Polisi menduga, sopir pikap memaksa menyalip dalam kondisi tidak bebas pandangan. Benar saja, dari arah berlawanan muncul truk gandeng bermuatan tepung. Tabrakan pun tak terhindarkan. Penumpang pikap terlempar keluar bak.
Korban meninggal mayoritas perempuan, dua anak, dan satu pria yakni sopir pikap. Sementara selebihnya, sebanyak 14 orang mengalami luka-luka, dan saat ini masih dirawat di rumah sakit Tongas.
Probolinggo (ANTARA News) - Informasi terbaru menyebutkan bahwa korban tewas akibat kecelakaan maut di Tongas, Probolinggo, Jawa Timur, bertambah menjadi 18 orang.
Petugas Kamar Mayat RSUD Tongas, Agus Sudarsono, ketika dikonfirmasi ANTARA hari ini sekitar pukul 19.30 WIB menyatakan petugas sudah mengevakuasi 15 korban yang tewas di lokasi kejadian dan tiga orang lainnya meninggal di rumah sakit.
"Korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut sebanyak 18 orang yang sekarang ini berada di kamar mayat. Seluruh korban meninggal dunia juga sudah teridentifikasi oleh petugas rumah sakit dan aparat kepolisian," katanya.
Namun, proses identifikasi terhadap korban secara rinci masih terus dilakukan oleh petugas kepolisian dibantu oleh petugas rumah sakit. "Yang jelas, dua dari 18 korban tewas adalah anak-anak. Sopir pick up juga tewas," katanya.
Informasi dari berbagai sumber menyebutkan bahwa isi mobil penumang pick up berjumlah 32 orang. Saat kejadian pukul 16.00 WIB dilaporkan 10 korban tewas, lalu pukul 18.30 WIB dilaporkan 16 korban tewas dan 16 korban luka, namun pukul 19.30 WIB berkembang lagi menjadi 18 korban tewas dan 14 orang terluka.
Tentang penyebab kecelakaan, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
"Masih diselidiki, apakah human error, kondisi jalan yang tidak baik, kondisi penerangan jalan yang tidak ada, atau kendaraan yang tidak laik, termasuk akan diselidiki adanya angkutan barang yang digunakan mengangkut orang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Polisi Muklason mengatakan pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan korban yang mengalami kecelakaan tersebut.
"Sekarang masih dilakukan pendataan baik itu korban meninggal dan juga korban luka serta kami masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara terkait dengan kecelakaan tersebut, sekaligus mengatur lalu lintas," katanya.
Berikut nama-nama 18 korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan truk gandeng bernomor polisi P 8568 UL dengan pick up B 2625 XCU:
Nurhayati (30)
Anila (2)
Halima (28)
Indama (32)
Slamet (40), sopir pick up.
Luluk Mukkarromah (30)
Mbok Bahrom (60)
Erma (32)
Jumaati (32)
Leli (30)
Sudarmi (40)
Sindro (40)
Indah (5)
Kasila (40)
Soleha (50)
Salamah (20)
Yayuk (45)
Kasih (40).
Jika diberikan kepercayaan membawa nyawa orang banyak, kita harus berhati2 gan. Oke seandainya cuma membawa nyawa kita, mau ugal2an seperti apapun toh yg hilang cuma nyawa kita sendiri, tanggung jawab kita 'kecil' kpd Tuhan, beda urusan jika atas keteledoran kita menyebabkan banyak nyawa melayang
Orang yg salah juga ikut meninggal, tak perlu ada emosi; cukup jd pelajaran untuk kita
Pasuruan - Kapolri Jendral Sutarman menyayangkan kecelakaan maut antara pickup dan truk yang menewaskan 18 orang di Jalan Curah Tulis, Tongas, Probolinggo. Sutarman berharap kejadian itu menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Polri akan melakukan penyidikan dan sekaligus untuk pembelajaran bagi masyarakat agar tidak lagi menjadikan kendaraan bak untuk kepentingan angkutan manusia," kata Sutarman saat Penutupan Pendidikan Brimob di Pusdik Brimob Watukosek, Gempol, Pasuruan, Senin (30/12/2013).
Sutarman menyayangkan tidak adanya tindakan dari petugas terhadap pelanggaran lalu-lintas dalam bentuk menggunakan kendaraan bak terbuka untuk manusia sebelum kejadian. Namun ia juga memaklumi karena bisa saja sebuah pelanggaran lepas dari pantauan petugas.
"Sedari awal harus kita tindak, harus kita ingatkan. Ini (pikap) datangnya dari satu daerah, mungkin dari kampung, belum ketahuan petugas sehingga dia masuk ke jalan akhirnya bertabrakan yang mengakibatkan fatal," jelas mantan Kabareskrim ini.
Peristiwa tersebut, kata dia, seharusnya juga bisa menjadi pelajaran bagi anggota Polri yang bertugas di lapangan.
"Semua personel yang bertugas di titik-titik pelayanan masyarakat, apabila menenukan itu (pelanggaran) harus diperingatkan," tandasnya.
Sabtu (28/12) kemarin, sebuah kecelakaan maut terjadi di Tongas, Probolinggo. Mobil pikap Mitsubishi T 120 SS bernopol B 2625 XCU ini membawa rombongan yang hendak melayat ke Pasuruan.
Ia menyalip 3 kendaraan dan mengambil lajur dari arah berlawanan, dan dari depan melintas truk gandeng, sehingga terjadi tabrakan. Tabrakan ini menyebabkan 18 orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Sopir Pickup Tewas, Polisi SP3 Kasus Kecelakaan Maut Probolinggo
Kakorlantas Mabes Polri kunjungi lokasi kecelakaan Probolinggo
Kakorlantas Mabes Polri kunjungi lokasi kecelakaan Probolinggo
Jakarta - Sopir pick up, Slamet, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Probolinggo. Karena Slamet meninggal, maka polisi akan menghentikan penyidikan kasus tersebut.
"Sesuai prosedur memang demikian," kata Kombespol Awi Setiyono saat dihubungi detikcom, Minggu (29/12/2013).
Kabid Humas Polda Jatim itu mengatakan, ke depannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bisa jadi dikeluarkan dengan melihat situasi yang ada. Meski demikian polisi tetap melakukan pemberkasan kasusnya.
"Berkas dilengkap dan menyita barang bukti," ujar Awi.
Pemberkasan, lanjut Awi, diperlukan untuk bahan evaluasi menghadapi kasus serupa. Dan diharapkan polisi bisa belajar dan bertindak tegas terhadap kasus serupa.
"Pak kakorlantas menginstruksikan agar menindak tegas kendaraan bak terbuka yang mengangkut orang," tandas Awi.
Merdeka.com - Kecelakaan 'adu banteng' maut antara mobil pikap Mitsubishi T120 SS warna hitam Nopol B 2625 XCU dengan truk Fuso gandeng nomor polisi P 8568 UL, itu terjadi pada Sabtu (28/12) sore. Akibat kecelakaan sebanyak 18 orang meninggal dan 14 lagi luka-luka.
Berikut ini kronologi kecelakaan maut tersebut. Mobil pikap melaju di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, dari arah Probolinggo-Pasuruan-Surabaya. Mobil tersebut mengangkut 32 penumpang rombongan pelayat.
Sampai di Km 36, Jalan Raya Curah, kendaraan itu menyalip kendaraan jenis Xenia di depannya, dan sudah berada di lajur kanan. Polisi menduga, sopir pikap memaksa menyalip dalam kondisi tidak bebas pandangan. Benar saja, dari arah berlawanan muncul truk gandeng bermuatan tepung. Tabrakan pun tak terhindarkan. Penumpang pikap terlempar keluar bak.
Korban meninggal mayoritas perempuan, dua anak, dan satu pria yakni sopir pikap. Sementara selebihnya, sebanyak 14 orang mengalami luka-luka, dan saat ini masih dirawat di rumah sakit Tongas.
Korban tewas kecelakaan Probolinggo jadi 18 orang
Sabtu, 28 Desember 2013 20:43 WIB
Sejumlah polisi berada di samping mobil pick up bernopol B 2625 XCU yang terlibat kecelakaan dengan truk bernopol P 8568 UL di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jatim, Sabtu (28/12/13). (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra/EI/ss/ama/13.)
Sabtu, 28 Desember 2013 20:43 WIB
Sejumlah polisi berada di samping mobil pick up bernopol B 2625 XCU yang terlibat kecelakaan dengan truk bernopol P 8568 UL di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jatim, Sabtu (28/12/13). (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra/EI/ss/ama/13.)
Probolinggo (ANTARA News) - Informasi terbaru menyebutkan bahwa korban tewas akibat kecelakaan maut di Tongas, Probolinggo, Jawa Timur, bertambah menjadi 18 orang.
Petugas Kamar Mayat RSUD Tongas, Agus Sudarsono, ketika dikonfirmasi ANTARA hari ini sekitar pukul 19.30 WIB menyatakan petugas sudah mengevakuasi 15 korban yang tewas di lokasi kejadian dan tiga orang lainnya meninggal di rumah sakit.
"Korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut sebanyak 18 orang yang sekarang ini berada di kamar mayat. Seluruh korban meninggal dunia juga sudah teridentifikasi oleh petugas rumah sakit dan aparat kepolisian," katanya.
Namun, proses identifikasi terhadap korban secara rinci masih terus dilakukan oleh petugas kepolisian dibantu oleh petugas rumah sakit. "Yang jelas, dua dari 18 korban tewas adalah anak-anak. Sopir pick up juga tewas," katanya.
Informasi dari berbagai sumber menyebutkan bahwa isi mobil penumang pick up berjumlah 32 orang. Saat kejadian pukul 16.00 WIB dilaporkan 10 korban tewas, lalu pukul 18.30 WIB dilaporkan 16 korban tewas dan 16 korban luka, namun pukul 19.30 WIB berkembang lagi menjadi 18 korban tewas dan 14 orang terluka.
Tentang penyebab kecelakaan, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
"Masih diselidiki, apakah human error, kondisi jalan yang tidak baik, kondisi penerangan jalan yang tidak ada, atau kendaraan yang tidak laik, termasuk akan diselidiki adanya angkutan barang yang digunakan mengangkut orang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Polisi Muklason mengatakan pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan korban yang mengalami kecelakaan tersebut.
"Sekarang masih dilakukan pendataan baik itu korban meninggal dan juga korban luka serta kami masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara terkait dengan kecelakaan tersebut, sekaligus mengatur lalu lintas," katanya.
Berikut nama-nama 18 korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan truk gandeng bernomor polisi P 8568 UL dengan pick up B 2625 XCU:
Nurhayati (30)
Anila (2)
Halima (28)
Indama (32)
Slamet (40), sopir pick up.
Luluk Mukkarromah (30)
Mbok Bahrom (60)
Erma (32)
Jumaati (32)
Leli (30)
Sudarmi (40)
Sindro (40)
Indah (5)
Kasila (40)
Soleha (50)
Salamah (20)
Yayuk (45)
Kasih (40).
Jika diberikan kepercayaan membawa nyawa orang banyak, kita harus berhati2 gan. Oke seandainya cuma membawa nyawa kita, mau ugal2an seperti apapun toh yg hilang cuma nyawa kita sendiri, tanggung jawab kita 'kecil' kpd Tuhan, beda urusan jika atas keteledoran kita menyebabkan banyak nyawa melayang
Orang yg salah juga ikut meninggal, tak perlu ada emosi; cukup jd pelajaran untuk kita