Menyambut tahun politik 2014 yok kita bacanya Tempo dan Kompas aje dah, bukan propokator cupu kek Tipi Oon nya Ical Bakrie ato Okezonedotkomnya Hanura Gan
udah pantes belom Gan
Minggu, 29 Desember 2013 | 09:52 WIB
Nyapres, Jokowi Rutin Kuliah ke Megawati
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri akhir-akhir ini meluangkan waktu khusus untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dalam pertemuan tersebut, Megawati memberi "kuliah" kepada Jokowi tentang permasalahan nasional.
"Minimal sepekan sekali Megawati memanggil Jokowi ke kediamannya di Jalan Teuku Umar (Menteng, Jakarta Pusat)," kata sumber Tempo, Sabtu, 28 Desember 2013.
Di kediaman Megawati, Jokowi mengenyam "kuliah" tentang politik luar negeri, pertahanan negara, kedaulatan pangan, hingga kedaulatan perairan Indoneesia. Tak lupa Megawati memberikan wejangan soal Undang-Undang Dasar 1945 kepada mantan Wali Kota Surakarta itu.
Pelajaran yang diberikan Megawati kepada Jokowi rupanya bukan hanya sekadar kuliah di dalam rumah. Megawati juga beberapa kali mengajak Jokowi berkunjung ke daerah.
"Dalam kunjungan itu, Jokowi diajari bagaimana cara berbicara soal permasalahan nasional di depan kader dan masyarakat," terang sumber tersebut. "Terakhir ya kunjungan Megawati dan Jokowi ke Yogyakarta hari ini."
Menurut sumber, pemberian "kuliah" dan bimbingan tersebut merupakan cara Megawati mempersiapkan Jokowi untuk maju di bursa calon presiden dan calon wakil presiden 2014. "Sebab tampak Ibu sangat sungguh-sungguh membimbing Jokowi," kata dia.
Untuk jangka waktu dekat, sumber melanjutkan, Megawati akan tetap memberi "kuliah" dan bimbingan kepada Jokowi. Keduanya juga direncanakan akan melakukan beberapa kunjungan ke daerah pada Januari 2014. "Tapi nanti fokusnya ke HUT PDI-P tanggal 11 Januari 2014."
Hari ini, Megawati mengunjungi Kota Yogyakarta. Ditemani Jokowi dan beberapa petinggi partai berlambang kepala banteng, Megawati menyambangi salah satu peninggalan ayahnya di kompleks kampus Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Yakni, sebuah pohon beringin besar yang bibitnya ditanam langsung oleh Sukarno pada 1961 di halaman kampus. Megawati dan Jokowi sempat memegangi batang dan akar beringin yang sudah setinggi tiang listrik. Keduanya sempat berfoto bersama di bawah pohon beringin tersebut.
TEMPO
Ini Gosip? Bukan, Pakde Jokowi membenarkan hal itu dalam berita hari ini di Kompas
Jokowi dalam Bimbingan Megawati
Senin, 30 Desember 2013 | 13:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com � Joko Widodo tak menampik bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempersiapkan dirinya untuk menjadi pemimpin. Pria yang akrab disapa Jokowi ini mengaku mendapat banyak pelajaran di bidang politik dari Mega.
"Mengenai geopolitik internasional, peta politik nasional, nilai-nilai kebangsaan, masalah kemandirian ekonomi, kedaulatan di bidang politik, kedaulatan pangan dan masih banyak lagilah," ujar Jokowi saat ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Senin (30/12/2013) siang.
Namun, Jokowi memilih melontarkan canda saat ditanya apakah langkah yang dilakukan Megawati merupakan bentuk persiapan khusus agar mantan Wali Kota Surakarta itu menjadi presiden. "Mau hujan, ya persiapannya payung," selorohnya sembari tertawa.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPP PDI Perjuangan Jawa Tengah tersebut mengaku, pelajaran yang diberikan Mega sangat berguna untuk karier politiknya kini dan masa mendatang. Jokowi menganggap, hal tersebut adalah hal yang wajar layaknya pimpinan partai kepada kader-kadernya.
Jokowi juga meminta agar hal tersebut tidak dikait-kaitkan dengan pemilihan presiden RI yang akan dilangsungkan pada 2014. "Tadi saya cuma bilang peta politik saja loh, ya, bukan peta politik 2014. Kalau itu mungkin kamu (wartawan) yang bilang," ujarnya.
KOMPAS
Yang bakalan dihadapin Pakde Jokowi taon depan bukan cuman keroyokan parte-partenya panasbung yang pengen terus gerogotin duit APBN buat ngontrakin rumah Neng Darin atawa yang gak dapet lagi duit panas di tenabang, tapi juga menjelang perdagangan bebas 2015, pastinya para presiden2 dari harvard temennya pak GitaWir pengen nyerbu endonesah, mereka jelas pengen punya presiden yg kayak jendral beye, doyan caper ke dunia internesyenel walo dicekoki syarat nambah utang luar negeri mulu
Pesan TS : panasbung silakeun dilanjutkan meweknye, terus sampe pilpres
55
sampai jumpa taon depan Gan
udah pantes belom Gan
Minggu, 29 Desember 2013 | 09:52 WIB
Nyapres, Jokowi Rutin Kuliah ke Megawati
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri akhir-akhir ini meluangkan waktu khusus untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dalam pertemuan tersebut, Megawati memberi "kuliah" kepada Jokowi tentang permasalahan nasional.
"Minimal sepekan sekali Megawati memanggil Jokowi ke kediamannya di Jalan Teuku Umar (Menteng, Jakarta Pusat)," kata sumber Tempo, Sabtu, 28 Desember 2013.
Di kediaman Megawati, Jokowi mengenyam "kuliah" tentang politik luar negeri, pertahanan negara, kedaulatan pangan, hingga kedaulatan perairan Indoneesia. Tak lupa Megawati memberikan wejangan soal Undang-Undang Dasar 1945 kepada mantan Wali Kota Surakarta itu.
Pelajaran yang diberikan Megawati kepada Jokowi rupanya bukan hanya sekadar kuliah di dalam rumah. Megawati juga beberapa kali mengajak Jokowi berkunjung ke daerah.
"Dalam kunjungan itu, Jokowi diajari bagaimana cara berbicara soal permasalahan nasional di depan kader dan masyarakat," terang sumber tersebut. "Terakhir ya kunjungan Megawati dan Jokowi ke Yogyakarta hari ini."
Menurut sumber, pemberian "kuliah" dan bimbingan tersebut merupakan cara Megawati mempersiapkan Jokowi untuk maju di bursa calon presiden dan calon wakil presiden 2014. "Sebab tampak Ibu sangat sungguh-sungguh membimbing Jokowi," kata dia.
Untuk jangka waktu dekat, sumber melanjutkan, Megawati akan tetap memberi "kuliah" dan bimbingan kepada Jokowi. Keduanya juga direncanakan akan melakukan beberapa kunjungan ke daerah pada Januari 2014. "Tapi nanti fokusnya ke HUT PDI-P tanggal 11 Januari 2014."
Hari ini, Megawati mengunjungi Kota Yogyakarta. Ditemani Jokowi dan beberapa petinggi partai berlambang kepala banteng, Megawati menyambangi salah satu peninggalan ayahnya di kompleks kampus Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Yakni, sebuah pohon beringin besar yang bibitnya ditanam langsung oleh Sukarno pada 1961 di halaman kampus. Megawati dan Jokowi sempat memegangi batang dan akar beringin yang sudah setinggi tiang listrik. Keduanya sempat berfoto bersama di bawah pohon beringin tersebut.
TEMPO
Ini Gosip? Bukan, Pakde Jokowi membenarkan hal itu dalam berita hari ini di Kompas
Jokowi dalam Bimbingan Megawati
Senin, 30 Desember 2013 | 13:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com � Joko Widodo tak menampik bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempersiapkan dirinya untuk menjadi pemimpin. Pria yang akrab disapa Jokowi ini mengaku mendapat banyak pelajaran di bidang politik dari Mega.
"Mengenai geopolitik internasional, peta politik nasional, nilai-nilai kebangsaan, masalah kemandirian ekonomi, kedaulatan di bidang politik, kedaulatan pangan dan masih banyak lagilah," ujar Jokowi saat ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Senin (30/12/2013) siang.
Namun, Jokowi memilih melontarkan canda saat ditanya apakah langkah yang dilakukan Megawati merupakan bentuk persiapan khusus agar mantan Wali Kota Surakarta itu menjadi presiden. "Mau hujan, ya persiapannya payung," selorohnya sembari tertawa.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPP PDI Perjuangan Jawa Tengah tersebut mengaku, pelajaran yang diberikan Mega sangat berguna untuk karier politiknya kini dan masa mendatang. Jokowi menganggap, hal tersebut adalah hal yang wajar layaknya pimpinan partai kepada kader-kadernya.
Jokowi juga meminta agar hal tersebut tidak dikait-kaitkan dengan pemilihan presiden RI yang akan dilangsungkan pada 2014. "Tadi saya cuma bilang peta politik saja loh, ya, bukan peta politik 2014. Kalau itu mungkin kamu (wartawan) yang bilang," ujarnya.
KOMPAS
Yang bakalan dihadapin Pakde Jokowi taon depan bukan cuman keroyokan parte-partenya panasbung yang pengen terus gerogotin duit APBN buat ngontrakin rumah Neng Darin atawa yang gak dapet lagi duit panas di tenabang, tapi juga menjelang perdagangan bebas 2015, pastinya para presiden2 dari harvard temennya pak GitaWir pengen nyerbu endonesah, mereka jelas pengen punya presiden yg kayak jendral beye, doyan caper ke dunia internesyenel walo dicekoki syarat nambah utang luar negeri mulu
Pesan TS : panasbung silakeun dilanjutkan meweknye, terus sampe pilpres
55
sampai jumpa taon depan Gan