Sebuah perusahaan eksplorasi di Australia Selatan, Adelaide Resources, menyatakan sedang mengembangkan metode pencarian potensi kandungan emas dengan menggunakan kotoran kangguru.
Lembaga penelitian CSIRO pekan lalu mengungkap temuan yang menunjukkan pohon-pohon eucalyptus ternyata juga mengisap kandungan emas di bawah tanah ketika akar-akar pohon tersebut mengkonsumsi kandungar air.
Kangguru adalah binatang khas Australia yang mengkonsumsi tumbuhan asli seperti eucalyptus, dan dipercaya melalui proses pencernaan yang menghasilkan kotoran, bisa dimanfaatkan untuk melihat kemungkinan adanya kandungan emas dalam kotoran tersebut.
Menurut Direktur Adelaide Resources Chris Drown, pihaknya tidak hanya fokus pada pohon eucalyptus namun juga pada kotoran kangguru, yang mungkin bisa memberi informasi tentang letak wilayah uyang berpotensi memiliki kandungan emas.
"Kangguru merumput di wilayah tetumbuhan asli," katanya. "Jadi fokus kami bukan hanya pada pohon tapi juga kotoran kangguru".
Teknik baru mencari informasi kandungan emas ini akan diterapkan di Semenanjung Eyre, lokasi yang juga digunakan CSIRO ketika melakukan penelitian atas pohon-pohon eucalyptus.
"Hal ini berpotensi mengubah cara kita mengeksplorasi kandungan emas," kata Chris Drown.
Lembaga penelitian CSIRO pekan lalu mengungkap temuan yang menunjukkan pohon-pohon eucalyptus ternyata juga mengisap kandungan emas di bawah tanah ketika akar-akar pohon tersebut mengkonsumsi kandungar air.
Kangguru adalah binatang khas Australia yang mengkonsumsi tumbuhan asli seperti eucalyptus, dan dipercaya melalui proses pencernaan yang menghasilkan kotoran, bisa dimanfaatkan untuk melihat kemungkinan adanya kandungan emas dalam kotoran tersebut.
Menurut Direktur Adelaide Resources Chris Drown, pihaknya tidak hanya fokus pada pohon eucalyptus namun juga pada kotoran kangguru, yang mungkin bisa memberi informasi tentang letak wilayah uyang berpotensi memiliki kandungan emas.
"Kangguru merumput di wilayah tetumbuhan asli," katanya. "Jadi fokus kami bukan hanya pada pohon tapi juga kotoran kangguru".
Teknik baru mencari informasi kandungan emas ini akan diterapkan di Semenanjung Eyre, lokasi yang juga digunakan CSIRO ketika melakukan penelitian atas pohon-pohon eucalyptus.
"Hal ini berpotensi mengubah cara kita mengeksplorasi kandungan emas," kata Chris Drown.
SUMBER
hmm..proses pencarian emasnya mirip-mirip sama kopi luwak, sama-sama mengambil dari kotoran hewan.