JAKARTA - Dalam kurun waktu dua hari ke depan, Pemerintah Indonesia akan mendapatkan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) 100 persen. Akan tetapi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengambil sikap tenang terlebih dahulu.
Dirinya mengatakan, dengan tidak adanya hal yang meributkan keikutsertaan pemerintah daerah dalam PT Inalum lantaran yang terpenting untuk saat ini PT Inalum 100 persen jatuh ke pangkuan Indonesia.
"Daerah saya kira wajar untuk ikut serta di dalamnya, tetapi yang terpenting adalah diterima dulu oleh Indonesia, jangan ribut dulu, daripada ribut terus lepas dari Indonesia jadi diterima dulu oleh pemerintah pusat, nanti pemda mau ikut serta di dalamnya sama sekali tidak masalah, karena memang baiknya seperti itu, karena sesama pemerintah pusat pemerintah, daerah pemerintah," kata Dahlan saat di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Dahlan menjelaskan, sesuai dengan master agreement, sejak 1 November 2013 resmi PT Inalum menjadi BUMN. Namun, dirinya juga menyebutkan banyak kalangan yang meragukan PT Inalum ketika menjadi BUMN. Mulai dari kesiapan bahan baku dan juga pemasaran produknya.
"Semua itu tidak betul, karena bahan baku yang hanya tinggal satu bulan itu sudah disetujui untuk satu tahun ke depan dengan demikian produknya pun dapat dijual atau tidak jangan diragukan lagi, karena selama ini 70 persen ke Jepang. Karena industri dalam negeri membutuhkan produk Inalum, dan sudah taken kontrak produk Inalum itu akan dibeli oleh perusahaan dalam negeri daripada selama ini impor lebih baik beli dari Inalum," tambahnya.
Selain itu, lanjut Dahlan, dirinya senang dengan beralihnya Inalum ke Indonesia. Pasalnya, akan menjadi BUMN baru, dan akan dikelola oleh BUMN.
"Anda sudah tahu komisi VI waktu itu sidangnya terbuka dan memberikan persetujuan yang sepenuhnya dan BUMN siap mulai tanggal 1 nanti mengelola Inalum," pungkasnya.
sumber