Banjarmasin � (Banjarmasin Today), Oleh Pereddi Sihombing.SH, Pengurus Pusat GMKI
Perjalanan sejarah mencatat bahwa Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia yang menggambarkan Kesatuan dan Persatuan Kebangsaan Indonesia. Merefleksikan sumpah pemuda adalah wujud kesadaran diri untuk menghayati realitas perjalanan peradaban kebangsaan kita saat ini.
Bangsa yang maju adalah bangsa yang punya rencana jangka panjang terhadap eksistensi kebangsaan yang berdaulat dan merdeka dari segala sektor kepentingan publik. Kepentingan publik disini tentu harus di terjemahkan adalah kepentingan yang luas dari sekedar kepentingan pribadi yakni kepentingan hakikat warga negara indonesia. Pemuda menjadi titik fokus majunya suatu negara sebagai regenerasi kepemimpinan bangsa yang berdaulat, peralihan regenerasi tersebut tentu harus di barengai oleh visi yang kuat dan kontekstual kalau tidak, semua hanya utopis belaka yang tidak berujung pada manfaat kebangsaan yang hakiki.
Pemuda tentunya menjadi harapan umat, tapi terkadang pemuda menjadi salah satu bencana penyumbang kemerosotan moral bangsa ini karena tingkah laku pemudanya yang secara moral bobrok dan menjadi duri dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Tapi tidak bisa di pungkiri ada satu sistem di negara ini terkadang di paksakan dan dikondisikan agar pemuda tidak mendapatkan tempat sebagai agen perubahan.
Disisi lain penulis juga sependapat dengan pakar hukum Dr.Barita Simanjuntak.SH.,MH yang menyatakan bahwa sistem demokrasi di Indonesia dinilai masih belum memberikan ruang yang lebar bagi para pemuda. Sistem demokrasi masih membatasi para pemuda untuk mengekspresikan gagasannya. Sistem demokrasi diatas adalah suatu kemunduran yang nyata bahwa demokrasi diatur oleh sistem yang di kondisikan oleh penguasa sehingga demokrasi mengalami dekadensinya.
Pemuda selalu identik dengan idealismenya yang ditonjolkan karena di dorong oleh semangat darah mudanya yang enerjik yang peduli dan peka terhadap kesenjangan sosial di tengah- tengah masyarakat karena pemuda di ibaratkan bagaikan jembatan penengah antara anak kecil dan orang tua atau antara yang lemah dan yang kuat. Posisi pemuda tersebut menjadiranah yang startegis jika bicara konteks perubahan kebangsaan. Dengan peranannya yang cukup strategis tersebut, seorang pemuda mampu menyuarakan perbaikan secara lebih kuat dan tegas. Demikianlah adanya, potensi pemuda sungguh tak diragukan lagi peran dan eksistensinya. Tetapi dengan pengkondisian sistem demokrasi diatas pemuda terseret dan terbawa oleh arus kekuasaan yang sejatinya telah memperkosa hak demokrasi pemuda dalam konteks perjuangan perubahan kebangsaan yang berkeadilan.
Idealisme pemuda adalah menjadi modal yang kuat bagi pemuda dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan di tengah-tengah masyarakat dari kejamnya sistem pemerintahan penyelenggara negara yang korup. Tapi tidak sedikit juga pemuda yang terpikat dengan sistem kekuasaan yang korup dan yang meraja lela tersebut, dan yang lebih parah pemuda turut andil bagain dalam kebobrokan yang di pertontonkan kemuka publik. Realitas politik yang pragmatis sebagai jawaban terhadap gagalnya pemuda ketika di perhadapkan dengan manisnya kursi kekuasaan yang merusak cita-cita bernegara. Dalam keadaan seperti ini pemuda hanya pemenang panggung retorika yang minus dengan tindakan nyata. Pemuda menjadi kritikus sejati oleh negara tapi minim konsep kebangsaan dan tidak punya visi yang jelas untuk umat karena kejelasan bagi pemuda adalah sekedar kritikus sejati pemerintah.
Kritik memang perlu sebagai wadah penyeimbang issue tapi lebih dari pada itu sebenarnya negara butuh pemudanya untuk memiliki visi jangka panjang untuk selalu konsisten dapat di tegakkan. Tapi tidak sedikit juga pemuda sebenarnya memiliki visi yang bagus terhadap keindonesiaan tapi hal tersebut selalu di belenggu dan di kerangkeng oleh sistem demokrasi diatas.
Dari paparan di atas, sudah jelas dapat kita tarik pemahaman bersama bahwa memang pemudalah yang patut diharapkan dan diimpikan sebagai salah satu strata yang ada di dalam masyarakat untuk membawa negeri ini menuju ke arah yang lebih baik, dengan berlandaskan pada visi yang kuat yang jauh menerobos waktu, maka dengan visi yang kuat dan konsisten tersebut tentu Indonesia akan sampai pada Indonesia Jaya Merdeka Selamanya. (lala)
Sumber: http://www.banjarmasintoday.com/refl...sumpah-pemuda/