REPUBLIKA.CO.ID, INCHEON -- Indonesia kembali merosot ke urutan 16 dalam daftar perolehan medali Asian Games 2014, kendati mendapat satu tambahan medali emas dari cabang atletik, Senin (29/9). Indonesia yang pada Ahad (28/9), sempat naik ke urutan 14 dan menempel Malaysia, kini merosot bahkan diganjal oleh Bahrain yang berada di urutan 15, di mana Malaysia di urutan ke-14.
Hingga hari ke-10, Indonesia mengumpulkan tiga medali emas, empat perak dan tujuh perunggu, berada di bawah Bahrain yang mengemas tiga emas, lima perak dan satu perunggu. Sementara Malaysia juga sama mengumpulkan tiga emas, namun mengumpulkan lebih di sembilan perak dan sembilan perunggu.
Indonesia mendapat tambahan medali emas ketika Maria Natalia Londa mempersembahkan medali emas pertama untuk cabang atletik setelah dia memenangi nomor lompat jauh putri di stadion utama Asiad, Incheon, Korea Selatan.
Maria memastikan medali emas ketika dia membuat lompatan tertinggi 6,55 meter, mengungguli atlet Vietnam Bui Thi Thu Thao yang mencatat 6,44 meter. Sedangkan atlet Tiongkok Jang Yanfei melompat sejauh 6,34 meter. "Ini berkat doa semua, yang terbaik pasti saya kasih," kata Maria yang mencatat lompatan sejauh 6,55 meter.
Dia mengatakan hasil lompatannya di Asian Games 2014 ini sama dengan yang dia buat pada kejuaraan Taiwan Open 2012. "Saya melompat sama jauh dengan waktu di Taiwan Open," katanya.
Sementara cabang bulutangkis yang ditargetkan kembali meraih medali emas, gagal, setelah pasangan Indonesia Tontowi Ahmad -Liliyana Natsir harus puas dengan medali perak setelah dikalahkan pasangan Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei 16-21, 14-21 dalam final nomor ganda campuran.
Di cabang voli pantai, yang juga merupakan cabang yang diproyeksikan mendapat medali emas, lebih terpuru pulang tanpa medali. Harapan satu-satunya pasangan Koko Prasetyo/Ade Candra kandas di perebutan medali perunggu setelah kalah dari pasangan Cina.
Pasangan Indonesia itu menyerah dari pasangan Tiongkok Halikejiang/Bao Jan dengan skor 17-21, 11-21. "Ini hasil yang mengecewakan, saya rasa pemain terpengaruh dengan kekalahan pada partai semifinal lalu melawan Cina," kata pelatih cabang voli pantai Andy Ardianyah setelah kekalahan tim Indonesia pada perebutan tempat ketiga.
Cabang kano yang menempatkan delapan nomor final juga kandas, Indonesia tidak mampu meraih medali di cabang Kano meskipun menempatkan delapan nomor di final. Atlet Anwar Tarra yang diproyeksikan bakal merebut medali, cukup terpuruk di urutan kedelapan di final nomor Kano C1 1.000 meter putra dengan catatan 4:18,536.
Sementara medali emas diraih atlet Uzbekistan Vadim Menkov dengan catatan 3:57,403, disusul atlet Kazakhstan Sergey Yemelyanov yang meraih perak dengan 4:01,138. Sedangkan perunggu direbut atlet Tiongkok Wang Longkui dengan 4:03,890.
Di cabang gulat, Indonesia tidak mampu berbuat banyak, ketika atlet Fahriansyah tersingkir di babak delapan besar cabang gulat gaya bebas 86 kg putra. Fahriansyah kalah melawan atlet Turkmenistan Yusup Melejavey 1-3 di Dowon Gymnasium.
sumber
=======
:
Link: http://adf.ly/sTibh