'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur
Sedikitnya tiga pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mendapatkan sanksi teguran. Soalnya, ketiga pegawai itu mengenakan pakaian yang dianggap seksi. "Tidak memenuhi unsur kelayakan," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi, Renny Hendrawati, Kamis, 8 Januari 2015.
Saat diberikan sanksi teguran itu, ketiga pegawai tersebut di antaranya memakai celana jins, pakai baju longdress, dan blazer batik yang ketat. Sehingga, jika dilihat mereka tampak seksi. Mereka kedapatan karena memakai pakaian seksi saat menghadiri pemanggilan BKD lantaran tak ikut apel pada Senin lalu. Karena itu, BKD akan memantau seluruh pegawai ihwal tata cara berpakaian.
Sedikitnya tiga pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mendapatkan sanksi teguran. Soalnya, ketiga pegawai itu mengenakan pakaian yang dianggap seksi. "Tidak memenuhi unsur kelayakan," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi, Renny Hendrawati, Kamis, 8 Januari 2015.
Saat diberikan sanksi teguran itu, ketiga pegawai tersebut di antaranya memakai celana jins, pakai baju longdress, dan blazer batik yang ketat. Sehingga, jika dilihat mereka tampak seksi. Mereka kedapatan karena memakai pakaian seksi saat menghadiri pemanggilan BKD lantaran tak ikut apel pada Senin lalu. Karena itu, BKD akan memantau seluruh pegawai ihwal tata cara berpakaian.
Renny menuturkan, biasanya pegawai negeri perempuan mengenakan pakaian 'seksi' tersebut pada Kamis dan Jumat. Soalnya khusus hari itu pegawai boleh memakai pakaian bebas bermotif batik. Adapun, Senin hingga Rabu pegawai wajib memakai seragam.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan telah meminta kepada seluruh pegawainya agar memakai pakaian yang sesuai dengan tatarannya. Menurut dia, pembangunan harus dimulai dari dalam birokrasi pegawainya. "Kalau kitanya sudah sopan, tentu masyarakat akan mengikutinya," Rahmat berujar.
Rahmat mengaku mendukung langkah BKD melakukan syok terapi kepada pegawai yang dianggap memakai pakaian yang tak sesuai aturan. Kalau masih membandel, sanksi lebih tegas harus diberikan kepada pegawai tersebut. "Buat pelajaran dulu," ujar dia.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/w0VhJ
