Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Presiden: Beri Waktu Seminggu, Saya Bereskan PKS

Thursday, January 8, 2015
Presiden: Beri Waktu Seminggu, Saya Bereskan PKS

SELAMA dua hari, ruang wartawan Istana Kepresidenan menjadi sorotan. Wartawan dikejutkan oleh kunjungan mendadak Presiden Joko Widodo, Senin (5/1) pukul 16.55. Ketika itu, seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden memberi tahu bahwa RI 1 akan mendatangi ruangan tersebut.
"Presiden mau ke sini!" kata pria tegap berbaju batik itu.

Sontak beberapa wartawan terdiam, lalu, "Wah, bagaimana ini."

Kondisi ruang wartawan masih berantakan, bungkus nasi kotak berserak di meja ruang itu. "Biasa saja, anggap saja tak tahu," kata anggota Paspampres.

Kami pun kikuk. Kurang dari lima menit Presiden Joko Widodo datang mengenakan kemeja batik.

"Ini, ya, ruang wartawan. Ini lemari tempat apa?" kata Presiden seraya menunjuk loker penyimpanan barang.

Beberapa peralatan kerja tidak berfungsi baik. Begitu pun televisi yang ada di ruang itu, satu dari dua televisi tidak berfungsi.

Presiden masuk ke toilet dan menggelengkan kepala beberapa kali. Presiden juga mengecek tempat penyediaan minuman, makanan, mushala, televisi, hingga perlengkapan komputer. Semua barang itu terlihat dengan kondisi yang sebenarnya, sebagian rusak, sebagian masih berfungsi.

Kedatangan Presiden didampingi Komandan Paspampres Mayor Jenderal Andika Perkasa. Andika bilang ruang jurnalis perlu tambahan lagi. Sebab, kursi di ruangan itu terbatas. Saat semua wartawan berada di ruangan itu, sebagian tak mendapat tempat duduk.

"Beri waktu seminggu, saya akan bereskan," kata Presiden setelah mendengarkan penjelasan Andika.

Kurang dari 20 menit, bagian umum Sekretariat Presiden datang dengan menggotong dispenser baru. Pegawai itu kemudian melepas kabel dispenser lama yang sudah terlihat usang. Bahkan, sebagian wartawan menceritakan dispenser lama itu pernah dipakai sebagai tempat persembunyian tikus. Barang yang amat layak diganti.

Esok harinya, Selasa (6/1) siang, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendatangi ruang war- tawan. Pratikno yang didampingi sejumlah anggota staf berseloroh, "Saya ingin melihat ruang penderitaan kalian."

Pratikno melihat kondisi seluruh sarana ruang wartawan, bahkan sampai ke toilet perempuan hanya untuk mengecek kondisi ruang itu.

Ruang wartawan di istana memang seperti ruang kelas. Tata letak meja dan kursinya pun dibuat berjajar. Wartawan biasanya menyebut ruang itu sebagai ruang bioskop karena ruangan itu sebelumnya bioskop.

Seperti Presiden, Pratikno juga menggeleng-gelengkan kepala ketika melihat ruangan itu. Pratikno membuka diri kepada wartawan untuk menyampaikan sesuatu terkait ruang wartawan. Bahkan, dia memberikan alamat e-mail agar segala keluhan terkait ruangan itu dapat disampaikan.

Hari itu Pratikno dua kali mengunjungi ruang wartawan. Seusai kunjungannya, pegawai bagian umum Sekretariat Presiden membawa masuk televisi layar datar yang baru. Mereka mengganti televisi lama yang satu di antaranya tidak berfungsi.

Berselang kurang dari satu jam, Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan Albiner Sitompul datang ke ruangan itu dengan stafnya. Albiner menanyakan kepada pegawai kebersihan, Wito Caswito, terkait kunjungan Presiden. Wito menyampaikan apa yang dilihatnya sendiri.

sumber  (nasional.kompas.com)
langsung beres

Dikutip dari: http://adf.ly/w0e03
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive