
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku senang dengan banyaknya laporan yang diterima pasca-perombakan ribuan pejabat DKI pada Jumat (2/1) kemarin. Termasuk laporan tentang adanya lurah yang meminta setoran hingga puluhan juta.
"Ada oknum lurah yang begitu masuk minta duit sama bendaharanya Rp25 juta, ada laporannya. Kita enggak mau pusing, pecat saja," kata Ahok, kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (5/1).
Ahok menuturkan, belum genap seminggu reorganisasi besar-besaran pejabat DKI usai, dirinya telah menerima banyak aduan dari pejabat yang dimutasi atau distafkan. "Saya senang nih sekarang, orang yang saya stafkan pada ngadu kalau pengganti saya lebih jelek dari saya, tukang tidur, malas, tukang absen doang. Dulu saya suruh cerita enggak mau cerita, sekarang baru cerita," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Gubernur mengatakan ada juga lurah yang dituduh mengambil uang pungutan dari PKL sebesar Rp 1 juta. Aduan, temuan ini sudah diklarifikasi langsung ke lurah yang bersangkutan. "Kalau tidak melakukan pungutan, buktikan dong dengan mendaftar PKL. Kalau PKL tidak didaftar-daftar berarti kamu memang mungut. Kalau memang dia bayar resmi kan PKL akan berani kan? Kalau tidak resmi dia kan takut diusir," tutur Ahok
Kendati demikian, ketika dikonfirmasi lebih lanjut lurah mana yang melakukan hal tersebut, Ahok tidak bersedia menyebutkan. Menurutnya, akan ada saat oknum lurah tersebut mendapatkan ganjaran akibat perilakunya tersebut. "Nantilah, tunggu aja," tandas dia.
SUMBER (nasional.rimanews.com)
Dikutip dari: http://adf.ly/vvJF0


