
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta bakal membangun sebanyak dua dari tujuh rute Light Rail Transit (LRT) tahun ini. Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjelaskan dua rute yang akan dibangun yakni koridor satu dengan rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading dan koridor tujuh dengan rute Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta.
"Ada tujuh desain koridor dan mau dibangun dua koridor dulu," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (22/1/2015).
Prioritas pemilihan kedua koridor itu karena rutenya melewati akses-akses pelaksanaan Asian Games 2018, termasuk kampung atlet. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan transportasi untuk perhelatan olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi DKI Soetanto Soehodho. [Baca: Ahok Tetap Akan Bangun LRT, Berikut Tujuh Rute yang Disiapkan]
Ia mengatakan akses transportasi ke Bandara sangat diperlukan saat penyelenggaraan Asian Games 2018. Nilai investasi pembangunan dua koridor LRT ini mencapai Rp 25 triliun.
Koridor satu sepanjang 20 kilometer dan koridor tujuh sepanjang 30 kilometer dengan hitungan Rp 500 miliar per kilometer. "Sehingga jika dihitung per unit cost itu biayanya bisa setengah triliun rupiah per kilometer, maka hitungan kasarnya, kami butuh Rp 25 triliun," kata Soetanto.
Rencananya Pemprov DKI akan membangun tujuh rute, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading sepanjang 21,6 km, Tanah Abang-Pulo Mas sepanjang 17,6 km, Joglo-Tanah Abang sepanjang 11 km, dan Puri Kembangan-Tanah Abang sepanjang 9,3 km.
Lalu Pesing-Kelapa Gading sepanjang 20,7 km, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km, dan Cempaka Putih-Ancol sepanjang 10 km. Hingga saat ini, ketujuh rute tersebut masih dalam kajian dan masih bisa berubah sesuai kajian ke depannya.
sumber (megapolitan.kompas.com)
semoga jangan mangkrak lagi dah..
Gandeng 8 Pengembang, Ahok Bangun LRT di Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membangun light rail transit (kereta ringan layang) segera terwujud. Kamis (22/1/2015) ini, beberapa pengembang pun diundang Basuki untuk bekerja sama membangun LRT.
"Kami mau minta mereka (pengembang) yang bangunkan light rail transit," kata Ahok, di Balai Kota.
Ahok mengaku sudah menyampaikan semua rencana pembangunan LRT kepada para pengembang, yakni sebagai moda transportasi penunjang penyelenggaraan Asian Games 2018 hingga manfaatnya untuk pengembang.
Ia menjelaskan, para pengembang memiliki kewajiban menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada Pemprov DKI. Kewajiban KLB ini yang dipergunakan Ahok kepada pengembang untuk membangun LRT.
Ahok mengklaim mendapat respons positif dari para pengusaha perihal rencana pembangunan LRT ini. Pada (30/1/2015) mendatang, Ahok kembali mengadakan pertemuan dengan para pengembang.
Baru pada saat itu, Pemprov DKI bersama pengembang akan membuat kesepakatan perihal teknis serta pembiayaannya. Yang terpenting, lanjut Ahok, nantinya pengelolaan akan berada di bawah BUMD DKI meskipun infrastrukturnya dibangun pengembang.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi DKI Soetanto Soehodho menjelaskan keuntungan bagi para pengembang jika mau membangun LRT.
Kemudahan itu antara lain akses ke gedung-gedung mereka dan tingginya nilai jual obyek pajak (NJOP) di lingkungan gedung itu.
"Ini kan demi kepentingan mereka juga dan mereka mestinya mau berkontribusi. Mereka sudah setuju semua. Coba Anda bayangkan kalau Anda punya gedung tinggi, kemudian orang enggak bisa masuk ke sana karena macet, kan lama-lama orang meninggalkan gedung itu," kata Soetanto.
Pengembang yang berencana membangun LRT ialah Agung Sedayu Group, Agung Podomoro, JIExpo, PT Intiland, Lippo Group, Panin Group, Summarecon, dan Pakuwon Group. Kemudian, dua BUMD DKI yang juga akan berpartisipasi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Sementara itu, Presiden Direktur Pakuwon Group Stefanus Ridwan mengapresiasi rencana pembangunan LRT. Sebab, lanjut dia, rencana itu juga memberikan manfaat kepada pengembang.
Salah satu keuntungan yang diperoleh oleh pengembang, lanjut dia, ialah penambahan KLB hingga 300 meter yang akan diberikan oleh Pemprov DKI. "Hanya KLB, timbal baliknya secara detail kan belum ya. Nanti ada pembicaraan lagi, tetapi kami men-support pembangunan infrastruktur ini," kata Stefanus.
sumber (megapolitan.kompas.com)
Dikutip dari: http://adf.ly/wXroV


