Pengesahan RUU Pilkada membuat gelisah Koalisi Merah Putih (KMP). Ternyata kekhawatiran ini juga menjalar di partai warisan Orde Baru, Partai Golongan Karya.
Partai Golongan Karya mulai mencurigai anggota fraksinya di senayan yang tak sejalan dengan instruksi ketum Aburizal Bakrie. Karenanya, partai berlambang Beringin ini memetakan kekuatan fraksinya dalam pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.
"Dalam sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada nanti, kami sudah memetakan kekuatan fraksi," kata Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Tantowi Yahya di Jakarta, Rabu (24/9)
Partai Golongan Karya mulai mencurigai anggota fraksinya di senayan yang tak sejalan dengan instruksi ketum Aburizal Bakrie. Karenanya, partai berlambang Beringin ini memetakan kekuatan fraksinya dalam pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.
"Dalam sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada nanti, kami sudah memetakan kekuatan fraksi," kata Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Tantowi Yahya di Jakarta, Rabu (24/9)
Saat menanggapi isu bahwa PDI-P berhasil melobi beberapa kader Golkar untuk mendukung pilkada langsung, ia mengatakan, keberhasilan lobi itu hanyalah sebatas merekrut poros muda Partai Golkar.
"Ya keberhasilan lobi mereka adalah mengajak barisan muda Golkar itu. Saya kira itu sah-sah saja," katanya.
Berdasarkan pemetaan yang tidak mau disebutkan bentuknya, Tantowi mengatakan, persentase kader yang terindikasi tidak satu suara dengan Golkar sangat sedikit dan tidak banyak berpengaruh dalam penetapan RUU Pilkada.
"Saya tidak mau buka sekarang, besok ajalah, tapi yang pasti tipis narrow margin," katanya.
Sumber
Btw,kalo boleh jujur Tantowi pilih barisan muda atau senior
Dikutip dari: http://adf.ly/sLDLz


